Mohon tunggu...
Ikhwanul Halim
Ikhwanul Halim Mohon Tunggu... Penyair Majenun

Father. Husband. Totally awesome geek. Urban nomad. Sinner. Skepticist. Believer. Great pretender. Truth seeker. Publisher. Author. Writer. Editor. Psychopoet. Space dreamer. https://ikhwanulhalim.com WA: +62 821 6779 2955

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Kepedulian dan Belas Kasih

21 September 2025   20:35 Diperbarui: 21 September 2025   20:35 66
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar ilustrasi: dok. pri. Ikhwanul Halim

"Anda meremehkan kami. Racun kami bertindak seperti bom waktu. Bekerja berminggu-minggu setelah mereka membuang kemasannya," lanjutnya, "Atau Anda mungkin lebih suka Susu Kaya Kalsium dengan Kandungan Khusus kami. Atau jika Anda menginginkan hasil yang lebih cepat, kami menyediakan tiram. Semua orang tahu tiram bisa sangat mematikan. Kami memiliki pilihan penuh. Apakah Anda tertarik dengan katalog kami? Lima ratus ribu rupiah."

"Lima ratus ribu!"

"Sebagian merupakan ujian untuk melihat apakah Anda serius. Setuju?"

Aku tertarik. Mertuaku semakin tua, dan mereka selalu mengeluh sakit pinggal dan nyeri otot. Ayah mertua sering masuk angin. Aku khawatir tentang ingatan ibu suamiku. Aku tahu mereka semua ingin selalu bersama sampai maut memisahkan.

Aku membayar Syauki Rp 500.000 menggunakan PayPal dan panggilan berakhir.

Tentu saja ini adalah sebuah penipuan! Mana ada yang namanya media Peduli dan Belas Kasih!

Tapi ketika aku melaporkan 'Syauki' ke polisi, mereka tidak menunjukkan belas kasihan, malah terlihat tidak peduli sama sekali.

Cikarang, 11 Juni 2024

 

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun