Mohon tunggu...
Ikhwanul Halim
Ikhwanul Halim Mohon Tunggu... Penyair Majenun

Father. Husband. Totally awesome geek. Urban nomad. Sinner. Skepticist. Believer. Great pretender. Truth seeker. Publisher. Author. Writer. Editor. Psychopoet. Space dreamer. https://ikhwanulhalim.com WA: +62 821 6779 2955

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Tangan Dingin dan Aroma Garam

14 September 2025   10:26 Diperbarui: 14 September 2025   10:26 62
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar ilustrasi: dok. pri. Ikhwanul Halim

"Apakah itu jauh dari laut? Dari sini?"

"Ya."

Keheningan kembali menyelubungi mereka.

Makhluk tiruan suaminyaa bertanya, "Bolehkah aku masuk?"

"Tidak," katanya. Lalu menambahkan, "Jangan masuk ke rumah saat aku tidak ada."

***

Mendut bangun keesokan paginya karena tidak bisa bernapas. Tenggorokan dan dadanya sesak dan berwarna tembaga.

Sambil membungkuk di atas wastafel kamar mandi, dia terbatuk-batuk, dan saat itulah dia merasakan benda padat kecil meluncur dari usus ke tenggorokannya dan koin antik keluar melalui mulutnya ke dalam wastafel, berwarna hijau karena usia dan karat.

Ngeri, dia muntah-muntah. Koin demi koin jatuh ke porselen, bunyinya berdeting tajam., Mungkin dari kapal yang karam berabad silam di suatu tempat. Dia merasa sangat marah.

Ketika dia menegakkan tubuh, hal pertama yang dia lihat adalah wajah suaminya yang sudah meninggal di cermin. Kepalanya terbentur saat dia melompat kaget, dan jeritan lemah keluar dari paru-parunya yang kelelahan.

Mata datar penampakan itu dipenuhi kekhawatiran. "Aku hanya ingin membantu."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun