"Matahari terbit, matahari terbit," dia bernyanyi. "Kamu akan menyesal kalau melewatkannya."
Masih mengabaikannya.
"Lihatlah!" serunya. "Lihat. Cantiknya!" Suaranya serak pecah, penuh perasaan, dan itu memaksaku untuk berbalik.
Awan terbelah bagai digunting dengan rapi. Dia berdiri dan menangis. Tangannya terentang, bermandikan sorot cahaya yang sempurna.
Cikarang, 20 April 2024
Â
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI