Mohon tunggu...
Ikhwanul Halim
Ikhwanul Halim Mohon Tunggu... Penyair Majenun

Father. Husband. Totally awesome geek. Urban nomad. Sinner. Skepticist. Believer. Great pretender. Truth seeker. Publisher. Author. Writer. Editor. Psychopoet. Space dreamer. https://ikhwanulhalim.com WA: +62 821 6779 2955

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Mengejar Matahari

3 September 2025   08:08 Diperbarui: 3 September 2025   00:55 21
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar ilustrasi: dok pri. Ikhwanul Halim

"Apa?"

"Katakan pada saya ketika Anda melihat matahari!"

"Mendung! Kita akan mati! Biarkan aku pergi!"

Tapi dia mencengkeram tanganku dengan cengkeraman besi, dalam laju ke bawah menuju kehancuran bersama.

Aku tidak punya pilihan lain.

"Aku melihat matahari!"

"Ya?" Dia langsung berhenti, tak terpangaruh oleh momentum gaya fisika. "Di mana?"

Aku menabrak punggungnya, lalu menendangnya dengan sekuat tenaga. Dia tergeletak telungkup di bebatuan dengan bunyi retak. Tulang atau dahan pohon. Aku tidak tahu. Aku tidak peduli.

Jejaknya jauh tapi tidak terlalu jauh. Aku naik kembali secepat yang aku bisa.

Dia memanggilku. "Terima kasih telah mengajakku berjemur, tapi kamu tidak boleh pergi sebelum pertunjukan dimulai."

Aku melanjutkan perjalanan tanpa menoleh ke belakang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun