Mohon tunggu...
Ikhwanul Halim
Ikhwanul Halim Mohon Tunggu... Penyair Majenun

Father. Husband. Totally awesome geek. Urban nomad. Sinner. Skepticist. Believer. Great pretender. Truth seeker. Publisher. Author. Writer. Editor. Psychopoet. Space dreamer. https://ikhwanulhalim.com WA: +62 821 6779 2955

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Gondola Kereta Gantung

22 Agustus 2025   08:08 Diperbarui: 22 Agustus 2025   07:17 38
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pertanyaan itu melayang di udara seperti napas penerjun payung menunggu parasut mengembang.

Zzz, zzz. 

Manusia turun ke bumi. Manusia dengan aneka rupa busana, sepatu, dan kacamata mengisi perut gondola, mengisinya sampai penuh, kemudian gondola naik turun menyusuri ngarai. Manusia melompat. Manusia berlari. Dasar manusia.

Kini gondola-gondola yang pintar itu hanya bergumam, dan bertanya-tanya. Tentang ke mana manusia pergi. Untuk alasan apa mereka datang.

Hal itu berlangsung selama bertahun-tahun.

Dan kemudian, suatu hari, ada sesuatu yang masuk ke dalam Sanguan, gondola ungu.

Dan duduk di bangku bagian dalam.

Tidak ada pakaian, tidak ada sepatu, dan tidak ada kacamata.

Dia berbulu. Dia bergerak seperti manusia. Namun ada tas tersampir di sana.

Sanguan terdiam. Dia tahu lebih baik diam. Lakukan tanpa melakukan. Semoga makhluk yang telah memasuki diriku ini mengungkapkan rahasianya, pikir Sanguan, tanpa benar-benar berpikir.

Sanguan merasakan tendangan di dalam perutnya. Dia mengalihkan pandangannya ke dalam. Makhluk itu sedang memantulkan bola dari lantai, menyebabkan bunyi gedebuk ringan pada logam. Pluk. Pluk.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun