Mohon tunggu...
Ikhwanul Halim
Ikhwanul Halim Mohon Tunggu... Penyair Majenun

Father. Husband. Totally awesome geek. Urban nomad. Sinner. Skepticist. Believer. Great pretender. Truth seeker. Publisher. Author. Writer. Editor. Psychopoet. Space dreamer. https://ikhwanulhalim.com WA: +62 821 6779 2955

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Gondola Kereta Gantung

22 Agustus 2025   08:08 Diperbarui: 22 Agustus 2025   07:17 37
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Gondola-gondola melayang naik turun kabel sepanjang malam. Berbicara satu sama lain. Bergumam. Menyampaikan pemikiran.

"Halo."

"Hai."

"Selamat malam, Ketintang," gondola merah bernyanyi dengan nada dengung rendah.

"Selamat malam Ginuk," senandung gondola biru.

Ketintang terus naik dan naik.

Dengan lembut, Ginuk turun.

Begitulah, mereka melewati satu sama lain. Mereka tidak bisa berkata apa-apa lagi.

Gondola-gondola kosong. Tidak ada jiwa di perut mereka. Karena saat itu sudah malam, dan kota telah ditinggalkan.

Setiap malam mereka mengadakan konferensi tertutup, berbicara membahas filsafat. Mereka bertanya-tanya, Mengapa manusia tidak mematikan kami?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun