Mohon tunggu...
Ikhwanul Halim
Ikhwanul Halim Mohon Tunggu... Penyair Majenun

Father. Husband. Totally awesome geek. Urban nomad. Sinner. Skepticist. Believer. Great pretender. Truth seeker. Publisher. Author. Writer. Editor. Psychopoet. Space dreamer. https://ikhwanulhalim.com WA: +62 821 6779 2955

Selanjutnya

Tutup

Cerbung Pilihan

Rumah Berbisik: 5. Berkumpul

19 Agustus 2025   18:18 Diperbarui: 19 Agustus 2025   18:03 37
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar ilustrasi: dok. pri. Ikhwanul Halim

Dengan kesal Faris berseru. "Kelelawar itu berbahaya! Mereka bisa jadi vampir!"

Upayanya untuk tampak berani tidak meyakinkan siapa pun. Sambil membersihkan pakaiannya, Sakti mengakui, "Faris, kita mengaku saja kalau kita memang ketakutan. Tidak perlu malu." Dia kemudian menoleh ke Gita, suaranya melunak. "Kenapa kalian berdua di sini?"

Senyum Gita tampaknya mengalihkan perhatiannya.

Merasa sedikit bersalah karena telah mengejek Sakti, Gita menjawab pelan. "Kami tahu kalian merencanakan sesuatu dan kemudian mengikutimu. Lalu kami tersesat, tetapi Skubi menemukan kami dan membawa kami ke sini."

Dia menepuk-nepuk anjing Sakti, mencoba mencairkan suasana.

Berusaha keras untuk mengalihkan matanya dari Gita, Sakti menyarankan, "Kita harus pulang. Tidak aman di sini pada malam hari, dan kurasa kita sudah cukup bersenang-senang."

"Dan kita sudah banyak tertawa!" Gita terkikik ketika mereka semua beranjak keluar. Hanya Skubi yang tertinggal, menggeram pada sesuatu yang tak terlihat.

Gilang menyinari senternya ke sekeliling ruangan.

"Dia menemukan sesuatu. Mari kita periksa lagi."

Senter mereka memindai ruangan, mencoba mengungkap rahasia yang tersembunyi.

.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun