Mohon tunggu...
Ikhwanul Halim
Ikhwanul Halim Mohon Tunggu... Penyair Majenun

Father. Husband. Totally awesome geek. Urban nomad. Sinner. Skepticist. Believer. Great pretender. Truth seeker. Publisher. Author. Writer. Editor. Psychopoet. Space dreamer. https://ikhwanulhalim.com WA: +62 821 6779 2955

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Gelap dan Cahaya

15 Agustus 2025   15:13 Diperbarui: 15 Agustus 2025   15:13 72
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar ilustrasi: dok. pri. Ikhwanul Halim

Adikku meninggalkan pesan: alamat, kunci di bawah keset. 

"Saya akan bercerita lebih banyak saat Anda tiba," kata Lilis.

Sesuatu dalam suaranya mengisyaratkan dia tidak yakin aku akan datang.

Tapi aku datang. 

Aku akhirnya sampai di sini, di sebuah pondok sempit yang membuatku yakin adikku akhirnya menyerah pada kegelapan.

Ternyata pondok ini tidak berbicara tentang kegelapan, tapi tentang terang.

Ada pintu berwarna kuning lemon, teralis putih yang baru dicat, kursi goyang, dan taman yang cerah dengan tanaman tomat dan daun selada.

Damai. bahagia. 

Adikku yang kukenal bukanlah keduanya.

Di rumah diterangi matahari, seperti sarang yang hangat dan nyaman. Kulkas penuh dengan makanan, rak lemari dapur berisi peralatan makan yang bersih. Tidak banyak. Jumlahnya cukup.

Aku melintasi dapur kecil dan membuka pintu, dan bau nilam membuatku berlutut. Itu adalah aroma adikku, dan itu membuka pintu tersendiri bagi kenangan yang mengalir deras, seolah-olah telah mengetuk selama ini, menungguku untuk mengenalinya lagi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun