Mohon tunggu...
Ikhwanul Halim
Ikhwanul Halim Mohon Tunggu... Penyair Majenun

Father. Husband. Totally awesome geek. Urban nomad. Sinner. Skepticist. Believer. Great pretender. Truth seeker. Publisher. Author. Writer. Editor. Psychopoet. Space dreamer. https://ikhwanulhalim.com WA: +62 821 6779 2955

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Gelap dan Cahaya

15 Agustus 2025   15:13 Diperbarui: 15 Agustus 2025   15:13 72
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar ilustrasi: dok. pri. Ikhwanul Halim

Berkali-kali dia berbohong padaku, mencuri dariku, merusak kepercayaanku.

Hancur hatiku. Kegelapan selalu menang.

Kegelapan merenggutnya dariku untuk selamanya pada musim hujan itu.

Dia datang untuk meminta uang, begitu putus asa dan kurus sehingga aku memberikannya lagi. Di jalan keluar, dia menabrak anakku dengan sepeda motornya dan pergi tanpa henti.

Anakku pulih. Kami tidak.

Saat itu aku yakin adikku sudah tidak ada lagi. Kegelapan telah menguasainya. Aku menyuruhnya untuk menjauh dariku dan keluargaku.

Ketika kami pindah, aku tidak memberi tahu dia alamat baruku.

Setelah itu, sangat menyakitkan untuk memikirkannya. Jadi aku tidak pernah mengingatnya lagi.

Kecuali pada saat-saat tertentu yang membuatku hancur. Lagu yang diputar di radio mobil, sekilas dirinya dalam senyuman putriku, foto kami berdua di album potret lama: rambut dikuncir, sinar matahari, tawa.

Dan momen terburuknya? 

Seorang asing bernama Lilis menelepon untuk memberi tahuku bahwa Tania telah pergi untuk selamanya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun