Mohon tunggu...
Ikhwanul Halim
Ikhwanul Halim Mohon Tunggu... Penyair Majenun

Father. Husband. Totally awesome geek. Urban nomad. Sinner. Skepticist. Believer. Great pretender. Truth seeker. Publisher. Author. Writer. Editor. Psychopoet. Space dreamer. https://ikhwanulhalim.com WA: +62 821 6779 2955

Selanjutnya

Tutup

Cerbung Pilihan

Penjara Bayangan: 2. Penjara Pikiran (5)

16 Juli 2025   10:10 Diperbarui: 16 Juli 2025   00:40 46
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar ilustrasi: dok. pri. Ikhwanul Halim

Aishwarya menulis kenangannya ke dalam buku catatan yang dia curi dari apartemen seorang wanita tua tiga minggu setelah dia keluar dari penjara. Dia mengusap-usap sampul merah cerah itu dengan jari-jarinya. Merah seperti warna pertama bianglala yang membentang di langit.

Dia telah mencurinya bertahun-tahun yang lalu dan membawanya bersamanya saat dia pindah dari satu tempat penampungan ke tempat penampungan lain, bertahan hidup berkat program kesejahteraan sosial. Dia sangat tidak tahu berterima kasih.

Kenangan itu terasa begitu nyata. Seperti lapisan masa lalunya, dan dia tidak bisa melihat kebenarannya. Itulah sebabnya dia harus menuliskannya. Tidak ada yang digital, hanya tinta kuno di atas kertas.

Satu anak: Vinanty.

Belajar melukis, menyukai bunga matahari.

Dia punya firasat bahwa dia pernah menulis ini sebelumnya. Dia membalik ke awal buku catatan, dan membaca sekilas beberapa halaman kenangan, dimulai dengan masa kecilnya yang bermasalah dan mengarah ke masa lalu yang lebih baru, ketika dia mulai bekerja dengan sistem alih-alih melawannya. Semuanya koheren, semuanya masuk akal.

Di mana dia?

Dia membaca baris terakhir yang ditulisnya.

Kalau aku bisa mendapatkan cukup poin untuk menjadi Warga Negara, aku bisa melihat keluargaku lagi.

Ya.

Dia harus melakukan yang lebih baik, mendapatkan kembali poinnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun