Bulan yang bengkak membesar baru saja mengejar matahari yang enggan dan masih bersinar di cakrawala beberapa jam sebelumnya, menyelimuti laut yang tenang. Dan dengan aroma sisa musim hujan yang tercium, musim kemarau akan segera tiba.
"Aku tidak yakin ini seromantis yang kamu kira," si gadis terkekeh saat bahunya menyentuh lengan jejaka itu dengan sentuhan yang akrab.Â
"Bagaimana aku tahu apa isinya?"
"Tentu saja begitu sampai padamu. Kamu masih akan pulang besok?"
"Aku harus pulang, tetapi aku akan kembali," si gadis berjanji, diselingi dengan hormat salut pura-pura.
Jejaka meraba-raba botol saat mereka mencari tempat berlindung yang aman.
"Kamu yakin itu surat cinta?"
"Oh, aku yakin," kata jejaka dengan candaan yang cukup untuk menyembunyikan kedalaman hati.
"Dan ada alamatku di sana?" tanya gadis lebih lanjut.
"Alamatnya ada di botol yang kamu berikan padaku," goda jejaka.