Mohon tunggu...
Ikhwanul Halim
Ikhwanul Halim Mohon Tunggu... Editor - Penyair Majenun

Father. Husband. Totally awesome geek. Urban nomad. Sinner. Skepticist. Believer. Great pretender. Truth seeker. Publisher. Author. Writer. Editor. Psychopoet. Space dreamer. https://web.facebook.com/PimediaPublishing/ WA: +62 821 6779 2955

Selanjutnya

Tutup

Cerbung Pilihan

Badai Takdir (Dua Puluh)

7 Mei 2023   21:31 Diperbarui: 7 Mei 2023   22:01 137
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto ilustrasi: dok. pri. Ikhwanul Halim

"Kamu sedang membicarakan Thozai dan Sarritha?"

Tidak ada jawaban dari Angrokh.

"Aku telah menjelaskan secara gamblang kepada Thozai bahwa tidak boleh ada kecurangan. Kalau kamu melihatnya mengatur pertandingan atau memberi tahu Sarritha tentang kekuatan dan kelemahan lawannya, beri tahu aku dan dia akan didiskualifikasi."

"Karena Thozai berusaha untuk tidak membuatnya terbunuh?"

"Tidak ada pembunuhan, ingat? Pokoknya akhlak muridnya hanya sebaik akhlak gurunya. Kalau Thozai sampai curang maka dia akan dikeluarkan dari pengawal kerajaan dan Sarritha tidak akan pernah bisa menjadi pengawal."

"Taruhannya terlalu tinggi."

"Tidak, itu yang disebut adil. Kompetisi yang adil yang kamu mau, kan?"

"Ya."

"Kalau begitu, itulah yang akan kamu dapatkan."

Angrokh menyandarkan tubuhkan ke kursi.

"Kendida, bersikap adil seharusnya tidak dilakukan hanya karena aku di sini. Seharusnya karena keinginanmu sendiri untuk selalu adil dalam hala apa pun yang kamu lakukan."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun