Mohon tunggu...
Ikhwanul Halim
Ikhwanul Halim Mohon Tunggu... Editor - Penyair Majenun

Father. Husband. Totally awesome geek. Urban nomad. Sinner. Skepticist. Believer. Great pretender. Truth seeker. Publisher. Author. Writer. Editor. Psychopoet. Space dreamer. https://web.facebook.com/PimediaPublishing/ WA: +62 821 6779 2955

Selanjutnya

Tutup

Cerbung Pilihan

Badai Takdir (Dua Puluh)

7 Mei 2023   21:31 Diperbarui: 7 Mei 2023   22:01 137
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto ilustrasi: dok. pri. Ikhwanul Halim

"Seperti apa?" Angrokh bahkan tidak mengalihkan pandangan darinya sama sekali.

"Seperti yang kamu sadar bahwa aku semakin tua."

Angrokh terdiam. "Apakah usia itu penting?" dia bertanya pada dirinya sendiri.

"Karena aku tahu aku semakin tua dan tidak secantik dulu. Aku tahu kecantikan adalah sebab pertama daya tarik wanita."

"Kendida, aku datang ke sini bukan untuk membicarakan hal itu."

"Aku yang ingin membicarakannya." Dan dengan kata-kata itu Kendida yang dikenalnya dulu menghilang .

"Usiamu mungkin bertambah, tetapi kamu masih Kendida yang sama yang dicintai sebagian orang, dibenci sisanya dan ditakuti oleh oleh semua ," Angrokh mencoba menghiburnya.

"Manis sekali. Apa yang membawamu ke sini?" tanyanya sambil memandang Angrokh seperti baru pertama kali melihatnya.

"Kompetisi."

"Ya, baiklah...," Kendida diam sejenak sebelum berkata, "Aturan dasar:  tidak ada kecurangan dan tidak ada pembunuhan. Apakah itu masih kurang menurutmu?"

"Itu aturan dasar untuk persaingan yang sehat. Tapi aku tidak melihat bagaimana tidak ada kecurangan jika orang yang menyelenggarakan kompetisi dan mengatur pertarungan adalah pelatih salah satu peserta."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun