Mohon tunggu...
Ikhwanul Halim
Ikhwanul Halim Mohon Tunggu... Penyair Majenun

Father. Husband. Totally awesome geek. Urban nomad. Sinner. Skepticist. Believer. Great pretender. Truth seeker. Publisher. Author. Writer. Editor. Psychopoet. Space dreamer. https://ikhwanulhalim.com WA: +62 821 6779 2955

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Labirin

28 Januari 2023   22:05 Diperbarui: 28 Januari 2023   22:09 229
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://evil.fandom.com/wiki/Labyrinth_(Labyrinth)

"Pergi dan jelajahi labirin," perintah sang guru, dan dia pun melakukan apa yang disuruh.

Dia mengikuti jalan yang terbentang dalam lingkaran yang berputar-putar, belokan tajam mendadak, persimpangan kembar, dan spiral dengan kesabaran dan kesadaran penuh. Dengan mata selalu fokus ke depan.

Dia bisa melihatnya, bahkan melewatinya, lalu kembali ke pinggir lagi. Pusat labirin yang sulit ditemukan bagai mengejeknya.

Mengapa dia belum mencapainya?

Bagaimana bisa jalannya menjadi begitu panjang, bahkan jika semuanya dipilin menjadi seutas tali?

Dia terkejut ketika mendapatkan dirinya kembali di pintu masuk.

"Saya tidak bisa sampai ke inti labirin," katanya, melapor pada gurunya.

Jawaban sang guru, "Itulah intinya."

Bandung, 28 Januari 2023

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun