Mohon tunggu...
Ikhwanul Halim
Ikhwanul Halim Mohon Tunggu... Editor - Penyair Majenun

Father. Husband. Totally awesome geek. Urban nomad. Sinner. Skepticist. Believer. Great pretender. Truth seeker. Publisher. Author. Writer. Editor. Psychopoet. Space dreamer. https://web.facebook.com/PimediaPublishing/ WA: +62 821 6779 2955

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Tahanan

28 Januari 2023   07:29 Diperbarui: 28 Januari 2023   07:31 168
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://wallhere.com/en/wallpaper/19045

Berapa lama lagi? Penantianselalu menjadi siksaan, melemahkan kepercayaan dirinya dan menggoyahkan fondasi pengetahuannya. Keringat menetes di antara tulang belikatnya, memicu kedutan yang tak disengaja, dan ketegangan meregangkan sarafnya sampai dia mengharapkan bunyi sentakan elastis saat otaknya menyerah. Itu akan sangat melegakan.

Apa pun lebih baik dari ini.

Dia mempelajari punggung tangannya dan menarik napas dalam-dalam, memaksa bahunya turun. Dia tidak ingin mereka melihat dia sudah menyerah kalah dalam pertempuran.

Sambil meregangkan jari-jarinya, dia mengatupkan kedua tangannya, menahannya di antara kedua lututnya untuk menghentikan gemetar. Dia siap seperti sebelumnya.

Pintu di belakangnya berdesir terbuka dan klik ditutup. Langkah kaki mematuk ubin lantai memotong jalan ke arahnya, bergema mengejek kelemahannya.

Dia menundukkan kepalanya dan menahan napas hingga bunyi alas kulit melewati beberapa jengkal sebelum berhenti.

Ini dia. 

Penglihatannya mengabur dan panik mencakar isi perutnya.

Alarm yang melengking menembus kesunyian, diikuti oleh desahan singkat bersama.

"Kalian boleh mulai."

Dia membalikkan kertas soal, mengambil bolpoin dan mulai menulis.

Bandung, 28 Januari 2023

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun