Mohon tunggu...
Ikhwanul Halim
Ikhwanul Halim Mohon Tunggu... Editor - Penyair Majenun

Father. Husband. Totally awesome geek. Urban nomad. Sinner. Skepticist. Believer. Great pretender. Truth seeker. Publisher. Author. Writer. Editor. Psychopoet. Space dreamer. https://web.facebook.com/PimediaPublishing/ WA: +62 821 6779 2955

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Terdampar di Perut Bumi - Buku Satu: I. Terdampar (Part 21)

29 November 2022   18:38 Diperbarui: 29 November 2022   18:55 214
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
dok. pri. Ikhwanul Halim

"Gue juga!" Zaki melemparkan senyum santainya.

Pasirnya terasa tebal saat mengalir di atas sepatu tenisnya. "Tidak ada yang lebih indah daripada merasakan daratan yang kokoh di bawah kakimu."

Miko bergerak cepat melewati air. "Betul betul betul. Sekarang gue kelaparan abis berenang."

"Ya, aku juga," kataku, "tapi aku sedang tidak mood untuk makan seafood setelah hampir menjadi santapan hiu."

"Setuju. Hal pertama yang akan gue lakuin adalah mencari wateg atau nasi kapau."

Terdengar dengungan kepakan sayap. Gerakan yang tiba-tiba menarik perhatian Tiwi.

"Lihat!" Dia menunjuk ke tiga benda berkilauan yang terbang di langit.

Zaki memutar kepalanya. "What the--?"

Tiwi tak bisa dapat memercayai penglihatannya saat warna-warna menakjubkan itu semakin mendekat dengan kecepatan yang luar biasa. Dengungan keras seperti segerombolan sejuta lebah, semakin keras volumenya. Tubuh memanjang, sayap transparan, dan mata multifaset berkilauan dalam cahaya dua matahari.

Dia terkesiap. "Apa itu?"

"Capung," kata Miko, suaranya penuh kekaguman. "Yang besar, capung raksasa."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun