Mohon tunggu...
Kagan Wibowo
Kagan Wibowo Mohon Tunggu... Nahkoda - Mahasiswa 23107030 UIN Sunan Kalijaga

Seorang sobat senja yang sedang mencari "Apa arti idealis dari senja ideal?"

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Terdampar atau Terdampar! Sensasi yang Hanya Disajikan di Pulau Karimunjawa

21 Maret 2024   21:58 Diperbarui: 25 Maret 2024   12:53 71
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.


Orang sering mengatakan bahwa jangan mati sebelum ke Banda Naira dan ke Raja Ampat. Sebenarnya ada sebuah tempat underrated yang bisa menandingi kedua tempat tersebut. Sebuah temapt yang terdiri pulau-pulau kecil dan dikelilingi terumbu karang yang belum terjamah, dan lebih pentingnya lagi adalah tempat menuju pulau tersebut sangatlah murah. Apa itu? Ya, nama pulau tersebut adalah Pulau Karimunjawa. Ia berada di atas Pulau Jawa, lebih tepatnya di atas Jepara. Untuk mencapai ke sana bisa menggunakan kapal feri dan kapal cepat.

Di suatu malam saat liburan panjang, saya dan ayah saya diturunkan di pelabuhan Jepara oleh om saya. Kami akan melakukan perjalanan tiga hari dan dua malam di Karimunjawa. Kapal berangkat di waktu pagi. Jadi kami mampir ke warung dahulu sembari menunggu matahari naik. Sebenarnya saya dan ayah saya mengikuti sebuah rombongan yang menggunakan jasa trip ayah saya.

Perjalanan kapal dari Jepara ke Karimunjawa memakan waktu 2 jam. Waktu tersebut cukup untuk memakan Pop Mie hangat di atas kapal dengan harga lima belas ribuan. Kita kesampingkan hal tersebut. Sesampai di Karimunjawa, Kami disuguhi pemandangan pulau yang seolah-olah pulau tersebut memang indah secara alami. Dan pulau tersebut belum pernah terjamah oleh polusi perkotaan. Bahkan di sebuah bukit tertulis 'Karimunjawa' yang sangat besar. Saat kami turun dari kapal, sebuah mobil sudah menyambut kami. 

Mobil tersebut adalah langganan ayah saya untuk tamu-tamu wisata saya. Kami pun memasukkan tas-tas kami. Kami membawa pakaian-pakaian yang cukup untuk 3 hari 2 malam. Sampailah kami di semacam penginapan. Kalupun dibilang penginapan juga bukan sih, karena penginapan tersebut lebih seperti rumah yang menyisakan ruangan yang sengaja untuk buat tinggal.

Hari pertama kami disuruh mengguanakan pakaian siap basah dan kami berjalan menuju pelabuhan. Pelabuhan ini berbeda dengan pelabuhan yang sebelumnya. Pelabuhan ini hanya diperuntukkan kapal-kapal kecil yang biasanya digunakan untuk memancing. Kami menaiki kapal semacam itu. Setelah semuanya naik, berlayarlah kapal kecil kami membelah lautan Karimunjawa. 

Sebenarnya Karimunjawa hanyalah pulau besar di tengah-tengah. Di sekitarnya terdapat pulau-pulau kecil yang mengitari pulau Karimunjawa. Berhentilah kami di tengah lautan. Para guide yang membimbing kami pun mempersilahkan kami untuk langsung terjun ke dalam laut. Jujur saja hatikupun masih ragu-ragu. Mengapa? Karena jujur saja, melepaskan manusia di tengah-tengah lautan adalah hal yang sangat masuk akal. Tetapi setelah memberanikan diri saya mencoba menceburkan untuk masuk ke laut. Hasilnya ternyata di luar ekspetasi saya. Karena sensasi air di kolam renang dengan lautan benar-benar berbeda. Jika di laut kita hanya perlu diam menenangkan diri dengan tidak panik itu sudah bisa membuat kita mengambang. Syaratnya satu, tidak panik.

Hal menyenangkan lainnya, saat menjelang siang ke sore. Kapal kami berlayar lagi menuju sebuah pantai alami. Di sana hanya ada satu warung dan ada masjid disana. Para guide mengarahkan kami untuk sholat dan istirahat terlebih dahulu. Di saat kami sedang sholat, para guide menggunakan bahan seadanya, mereka membakar ikan hasil tangkapan mereka dan menggunakan air laut sebagai penyedap rasa. 

Tetapi mereka dari awal memang sudah menyiapkan nasi saat pertama kali berangkat. Selesai sholat kami ditawari untuk makan siang terlebih dahulu. Saat menyantap ikan bakar tersebut, rasa-rasanya kami disediakan suasana bagaiman rasanya terdampar di sebuah pulau antah berantah. Kami bersenang-senang sampai mendengar sebuah kabar buruk.

Esok harinya, kami mendengar kabar buruk bahwa di lautan antara Jepara dan Pulau Karimunjawa sedang terjadi sebuah badai. Sehingga tidak memberanikan kapal untuk berlayar. Parahnya lagi kapal besar yang mengangkut kami pun juga tidak berani berlabuh ke Pulau Karimunjawa. Sehingga perpulangan kami akan diundur sampai hari yang tidak kita ketahui. 

Awal kami mengira mungkin hanya sehari, karena baju yang kami bawa hanya cukup untuk itu. Tetapi yang terjadi di luar dugaan. Hal tersebut berlanjut sampai seminggu lebih, kami pun merasa seperti orang-orang yang terdampar beneran. Yang terputus dari dunia luar. Karena tidak ada satupun kapal yang ingin berlabuh ke Karimunjawa. Namun akhirnya badai mereda juga.

Karena telah mendengar kabar seperti itu dari BMKG. Kami langsung beres-beres untuk melakukan persiapan balik.

Saat berada dalam 'pengasiangan' tersebut kami mencoba mengeksplor Pulau Karimunjawa tersebut dan kami mendapati banyak keindahan yang belum dieksplor manusia. Rasa-rasa ingin memberi tau dunia bahwa Indonesia memiliki pemandangan alam yang luar biasa seperti ini. Sebagai manusia yang tinggal dI Indonesia kita seharusnya banyak-banyak bersyukur.                                                                                                 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun