"Aduh!" jerit Khiran. "Kenapa bibi menamparku?"
Ametia memikirkannya sejenak. "Sejujurnya, aku tidak tahu kenapa," katanya. "Tapi otakmu sering kacau, dan Citraloka tidak membencimu. Ambumu hanya... Dia aneh. "
Khiran kembali ke cermin dan melihat dirinya dengan gaun hitam pendek yang cantik. "Dia bukan ambuku," katanya. "Dia ... Citraloka."
Ametia menatapnya sejenak. "Aku mengerti." Hanya itu yang dia katakan.
Khiran berbalik, dan sekilas cahaya terpancar di matanya. Dia menyeringai. Bahkan seringainya membuat Ametia bergidik.
"Aku siap," katanya."Ayo kita pergi ke klub!"
BERSAMBUNG