Mohon tunggu...
Ikhwanul Halim
Ikhwanul Halim Mohon Tunggu... Editor - Penyair Majenun

Father. Husband. Totally awesome geek. Urban nomad. Sinner. Skepticist. Believer. Great pretender. Truth seeker. Publisher. Author. Writer. Editor. Psychopoet. Space dreamer. https://web.facebook.com/PimediaPublishing/ WA: +62 821 6779 2955

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Rusunawa (Bab 26)

28 September 2022   08:30 Diperbarui: 28 September 2022   08:40 131
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Siapa yang tidak senang meninggalkan sekolah ini?"

Untuk sesaat, suasana tetap hening sampai akhirnya seorang cewek yang duduk di dinding belakang mengangkat tangannya. "Huuu!" temans-temannya bersorak sambil tertawa. Dinding aula menggaungkan smenjadi berisik. Kepala sekolah segera memperingatkan mereka.

"Kenapa kamu tidak senang?" tanyanya sambil menunjuk gadis itu.

Dia menggeliat tubuhnya perlahan dan akhirnya berdiri. "Karena saya tidak ingin meninggalkan sekolah ini. Sekolah itu banyak memorinya, sih," katanya sambil tersenyum gugup.

"Yeee! Memori daun pisang!" terdengar teriakan mengejek.

"Oya cukup. Tidak apa-apa," Kepala Sekolah menunjuk ke siswa yang mencemooh untuk memperingatkan mereka.

Dia menelan ludah sebelum melanjutkan. "Bapak sangat senang dengan kalian semua. Dan tak lama lagi kalian yang memutuskan untuk ikut SNMPTN atau ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi lainnya, Bapak doakan...." katanya. Jeda untuk bernapas.

"... Semoga kalian beruntung," katanya mengakhiri.

Dia berjalan keluar aula bersama wakil kepala yang mendampinginya diikuti oleh guru-guru lain yang datang sebelum siswa berkumpul. Gaung suara menggumam dengan nada rendah kembali menggema.

"Hei, Rano, apa kabar?" Sebuah suara memanggil.

Rano berbalik. Seorang anak laki yang dia tidak tahu namanya, tapi murid di kelas IPS. "Hai apa kabar?" dia membalas.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun