Mohon tunggu...
Ikhwanul Halim
Ikhwanul Halim Mohon Tunggu... Editor - Penyair Majenun

Father. Husband. Totally awesome geek. Urban nomad. Sinner. Skepticist. Believer. Great pretender. Truth seeker. Publisher. Author. Writer. Editor. Psychopoet. Space dreamer. https://web.facebook.com/PimediaPublishing/ WA: +62 821 6779 2955

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Galeri yang Terbakar (Serial Saraswati: Pakar Paranormal)

29 Januari 2022   17:30 Diperbarui: 29 Januari 2022   17:31 458
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Lihatlah bagaimana kacaunya ini!" Arterio Dahlo si pedagang barang seni berteriak saat Saras membuka pintu galerianya. "Ini akan menghancurkan hidupku!"

Profesor Doktor Saraswati, pakar paranormal, mengamati dinding yang menghitam dan bingkai yang terbakar. Potongan-potongan kanvas hangus menempel di sana-sini, tetapi tidak cukup untuk melihat apa subjek dari lukisan itu sebenarnya.

Arterio berjalan terpincang-pincang dengan lengan yang diperban. Rupanya api telah padam beberapa jam sebelumnya, dan Arterio baru saja keluar dari rumah sakit.

"Saya tak tahu kalau Anda sedang sibuk," kata Saras, mundur ke pintu. "Saya akan datang lagi nanti."

Dia mendorong pintu dan menabrak Detektif Sanjo yang hendak masuk.

"Oh, halo, Profesor," kata Sanjo. "Maksudku, Saras. Apakah Tuan Arterio Dahlo juga memanggilmu?"

"Tidak, sebenarnya," kata Saras. "Saya hanya mencari hiasan untuk dapur saya."

"Akhirnya kau di sini, Detektif," kata Arterio, tersandung beberapa papan yang rusak saat dia mendekat ke mereka. "Aku tahu kau orang baru di kota ini, tapi hanya kau yang kupercaya. Aku ingin kau menangkap orang yang melakukan ini."

Alis Detektif Sanjo terangkat. "Menurutmu ini pembakaran dengan sengaja?"

"Aku tahu itu! Aku baru saja akan membuka galeri ketika tukang pos itu lewat. Kamu tahu, orang yang... berbeda."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun