Mohon tunggu...
Ikhwanul Halim
Ikhwanul Halim Mohon Tunggu... Editor - Penyair Majenun

Father. Husband. Totally awesome geek. Urban nomad. Sinner. Skepticist. Believer. Great pretender. Truth seeker. Publisher. Author. Writer. Editor. Psychopoet. Space dreamer. https://web.facebook.com/PimediaPublishing/ WA: +62 821 6779 2955

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Korban Pembunuhan dengan Luka Gigitan (Serial Saraswati: Pakar Paranormal)

16 Januari 2022   19:00 Diperbarui: 16 Januari 2022   20:32 667
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Detektif Sanjo terlihat gelisah. Saat Saras melirik ke cermin dia melihatnya sedang mengutak-atik arlojinya. Saras mempelajari empat bayangan lain di cermin sebelum berbalik menghadap kedua tersangkanya. Salah satunya memiliki mata kuning pucat dan gigi taring panjang. Satunya lagi dadanya berbulu sangat panjang hingga mencuat di bagian atas kausnya.

Saras menatap lelaki berbulu. "Kami akan mulai denganmu, serigala."

Si manusia serigala membalas tajam tatapan mata Saras.

"Aku sedang menikmati rare sirloin steak ketika merasa perlu menandai wilayah, kalau kamu mengerti maksudku." Dia menyentakkan dagunya ke pria bermata kuning itu. "Aku masuk dan menemukan pengisap darah itu berdiri di atas mayat korban."

"Bohong!" teriak vampir bermata kuning dengan suara melengking. "Aku masuk ke kamar mandi dan menemukan dia berdua dengan mayat itu."

Saras menoleh ke Detektif Sanjo  yang mengangkat bahu. "Mereka berdua ada di sini ketika polisi sdatang menjawab panggilan. Tenggorokan korban sudah robek. Kami tidak tahu yang mana yang menyerang pria itu, tetapi aku sudah memanggil dokter gigi untuk membandingkan bekas gigitan dengan gigi mereka."

"Tidak perlu," kata Saras. "Saya sudah tahu siapa pembunuhnya."

Saras menudingkan jari telunjuknya ke arah manusia serigala. "Tangkap dia. Dialah pembunuhnya."

"Apa?" teriak si serigala. "Kamu tidak punya bukti!"

"Keran itu airnya mengalir, berarti korban sedang mencuci tangannya saat diserang," kata Saras. "Tapi bagian belakang kepalanya membentur wastafel. Dia pasti melihat penyerangnya di cermin dan berbalik untuk membela diri."

Saras menunjuk ke cermin yang menunjukkan enam sosok manusia. "Seperti yang Anda lihat, kita bertujuh. Vampir tidak punya bayangan. Korban tidak akan melihatnya datang, oleh karena itu dia tidak bisa menjadi pembunuhnya."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun