Mohon tunggu...
Ikhwanul Halim
Ikhwanul Halim Mohon Tunggu... Editor - Penyair Majenun

Father. Husband. Totally awesome geek. Urban nomad. Sinner. Skepticist. Believer. Great pretender. Truth seeker. Publisher. Author. Writer. Editor. Psychopoet. Space dreamer. https://web.facebook.com/PimediaPublishing/ WA: +62 821 6779 2955

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

CMP 14: Pertemuan Terakhir

18 Juli 2021   08:48 Diperbarui: 6 April 2022   00:06 268
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Aku harus pulang," kataku.

Kini, kamu tak lagi memiliki payudara atau rambut di bawah tutup kepala.

Tapi ini tidak menghilangkan senyummu. Dan setelah acara makan siang ini, kamu akan terbang ke Berlin meninggalkan kenangan.

Kamu bergeser menuju lobi, menunggu shuttle service bergerak ke bandara.  

Karpet tebal membungkam langkah-langkah kita. Satu-satunya suara berasal dari burung yang bersarang tinggi, di balik daun dan ranting yang menyaring cahaya surya.

Ada suatu rasa tentang tempat ini, perasaan bahwa waktu tuntas selesai, seolah-olah setiap berkas sinar yang menembus daun meninggalkan jejak masa lalu, masa kini dan masa depan.

"Di sini kita akan berpisah," katamu.

Bandung, 18 Juli 2021

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun