Mohon tunggu...
Ikhwanul Halim
Ikhwanul Halim Mohon Tunggu... Editor - Penyair Majenun

Father. Husband. Totally awesome geek. Urban nomad. Sinner. Skepticist. Believer. Great pretender. Truth seeker. Publisher. Author. Writer. Editor. Psychopoet. Space dreamer. https://web.facebook.com/PimediaPublishing/ WA: +62 821 6779 2955

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Nasib Jatuh Cinta

8 Juni 2021   20:13 Diperbarui: 8 Juni 2021   20:37 198
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Apakah kamu ingin tumpangan?" tanya si ibu muda. "Aku bisa membawamu ke suatu tempat, jika kau mau."

"Terima kasih. Anda baik sekali."

Nasib masuk ke dalam mobil. Jika dia menutup matanya, rasanya seperti roda tidak berputar sama sekali.

"Di mana aku harus menurunkanmu?" tanya ibu muda.

"Tidak masalah," kata Nasib. "Di mana saja."

Dia turun dari mobil di halaman rumah sakit, tergeletak tapi utuh. Berjalan ke Instalasi Gawat Darurat dan duduk di kursi yang kosong.

"Apakah kamu sudah mendaftar?" seorang lelaki tua bertanya padanya. Rambut putihnya alami tapi gigi putihnya palsu, dan senyumnya acuh tak acuh. "Kamu harus mendaftar di depan, atau mereka tidak akan memasukkanmu ke dalam sistem. Jika mereka tidak memasukkanmu ke dalam sistem, kamu tidak bisa ke mana-mana."

"Tidak apa-apa," kata Nasib. "Aku tidak buru-buru."

Lelaki tua itu menyipitkan matanya. "Apakah kita pernah bertemu?"

"Tentu. Kurasa aku pernah mencintaimu, dulu."

Lelaki tua mengangguk. "Aku juga berpikir begitu."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun