Di ujung barisan berdiri seorang pria yang paling terkenal karena caranya memulai sesuatu. Dialah yang memulai bagian tengah jembatan yang mengarah ke
Daging anjing laut itu perlahan mengendur. Gumpalan tubuhnya saling menempel---di belakangnya adonannya tersedot hingga tertutup rapat. Makhluk-makhlu
ada satu sosok perempuan yang justru memilih pamer “kepedihan koplak”. Dialah *Sissy Lastri Wulandari* —anomali, tak mau cepat kaya, beda sama Noel !
Tubuh bukan pelarian, tapi medan yang pernah ditinggalkan. Raka menyeduh sunyi, menulis jejak, dan belajar hadir tanpa harus bicara.
Rak tua, surat lama, dan tubuh yang mulai berdamai. Di rumah kopi itu, keheningan bukan pelarian—ia adalah awal keberanian untuk tinggal.
Di gang sunyi tanpa nama, kopi diseduh tanpa janji, dan isi hati ditulis di rak buku. Tempat diam bicara, dan kenangan tak pernah benar-benar pergi.
Memo tubuh, aroma yang tak diuji, dan suhu yang tak kembali—Bab 15 menyimpan kehilangan yang tak diucapkan, hanya diarsipkan oleh napas.
Memo yang tak dikirim, aroma yang tak diuji, tubuh yang menolak angka—Raka kembali ke ruang cupping untuk menjaga embun yang tak bisa diekspor.
Jeep tua, lumpang bambu, dan aroma tubuh dari Rajadesa ke Pagardewa—kopi diseduh bukan untuk pasar, tapi untuk napas yang ingin tinggal.
Q-Grader datang bukan untuk menilai, tapi untuk mendengar aroma yang tak bisa dijelaskan. Di kedai Raka, retakan grinder jadi memoar tubuh.
Roasting bukan sekadar suhu—ia menyimpan musim, trauma, dan aroma yang tak pernah selesai. Raka menyangrai tubuh, bukan grafik.
Di kedai sunyi, grinder menggiling waktu, lumpang menyimpan trauma. Aroma kopi jadi saksi antara mesin dan ingatan yang tak ingin hilang.
Malam Terakhir Pasar Malam Sebelum Bintang PadamBumi pergi ke Pasar Malam Galaksi dengan gaun berwarna biru muda dan hijau tanah, berselendangka
Malaikat muntah nol kali di saku belakang.
Lagu kebangsaan bikin rakyat bayar royalti, artis kaya bisa kasasi, simbol negara jadi alat pungut uang, absurd tapi nyata, Indonesia Raya
Lalu kita bertanya: apakah uang dan materi adalah inti kehidupan? Apakah kita mencarinya demi pengakuan orang lain, atau sekadar untuk memenuhi kebutu
Memo lama, tubuh yang bicara, dan malam di Cilacap yang tak bertanya lagi—sebuah arsip sunyi tentang yang tak selesai.
Selamat telah kembali. Kamu mungkin bukan siapa-siapa. Tapi kamu bukan bayangan siapa pun.
"Di lorong hotel yang sunyi, memo tubuh bertabrakan. Dua masa lalu saling menatap—dan napas yang lama tertahan mulai mencari suara."
Tubuh Raka menumpang memo, motor tua jadi jam, sungai Serayu berdetak pelan—waktu tak jalan, tapi tetap tiba.