Mohon tunggu...
Asep Sukarna
Asep Sukarna Mohon Tunggu... Freelancer

Penjaga aroma yang tidak pernah selesai. Menulis bukan untuk menjelaskan, apalagi mengejar rating. Aku menulis hanya untuk menyeduh waktu.

Selanjutnya

Tutup

Cerbung

Serial "Raka : Aroma Yang Diburu" - Bab 4

27 Agustus 2025   22:22 Diperbarui: 27 Agustus 2025   22:22 50
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi by Oetoenk 

Baca juga :

https://www.kompasiana.com/asepsukarna5061/68ae2d85ed64156243170cd2/serial-raka-aroma-yang-diburu-bab-3

Bab 4 --- Medan Tubuh dan Jejak yang Tidak Dicatat

Tubuh itu tidak datang sebagai pelarian. Ia adalah medan yang pernah ditinggalkan. Dan pagi itu, tubuh Raka tidak lagi memberontak. Tidak ada mimpi buruk, tidak ada kantuk yang menuntut. Hanya udara dingin menyusup lewat celah jendela, dan suara embun yang jatuh pelan di daun-daun liar.

Ia tidak langsung menyapu halaman. Tidak juga menyiram tanaman. Ia duduk di dapur, menatap cangkir kosong, bertanya pelan: apakah tubuh ini sudah siap untuk diseduh?

Ia memilih kopi tubruk. Tidak ada estetika. Tidak ada filter. Hanya bubuk kopi, air panas, dan cangkir yang retak di pinggirnya. Tubruk adalah tubuh. Tidak disaring. Tidak dipoles. Ampasnya tinggal, seperti luka yang tidak dihapus.

Raka menyesap pelan. Pahitnya tidak mengejutkan. Justru terasa akrab. Seperti rasa yang sudah lama tinggal tapi baru hari ini diajak bicara. Ia menyalakan rokok kretek. Asap naik perlahan, menyatu dengan aroma kopi. Tidak ada pelarian. Hanya jeda.

Ia menulis:

Tubuhku pernah jadi medan perang.  

Hari ini, aku ingin menjadikannya taman.

Taman tanpa bunga.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun