Mohon tunggu...
Ikhwanul Halim
Ikhwanul Halim Mohon Tunggu... Editor - Penyair Majenun

Father. Husband. Totally awesome geek. Urban nomad. Sinner. Skepticist. Believer. Great pretender. Truth seeker. Publisher. Author. Writer. Editor. Psychopoet. Space dreamer. https://web.facebook.com/PimediaPublishing/ WA: +62 821 6779 2955

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen: Daripada Memaki-maki Televisi ...

13 Juni 2020   13:18 Diperbarui: 13 Juni 2020   13:15 512
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ketika masih kanak-kanak, aku terbiasa disalahkan atas ulah adikku. Sekarang dia menjadi pegawai negeri. Aku berharap dia tidak menyalahgunakan jabatannya dan kemudian menimpakan kesalahannya itu pada orang lain.

Kemarin aku bertanya kepada tetanggaku Kristin, "Apakah jenggot membuatku tampak lebih tua?"

Janda muda tanpa anak itu mengontrak di rumah sebelah sejak tahun lalu. Umurnya dua puluh tiga. Aku pantas menjadi ayahnya.

Sambil mengedikkan bahu, dia menjawab setengah hati.

"Tampangmu membuat kamu tampak tua."

Aku masih belum paham maksudnya.

Biasanya dia rajin mengirim makanan untukku. Kolak tanpa rasa, cireng sekenyal ban dalam traktor, atau rengginang sekeras batu gunung.

Dia mengantarkan makanan ke rumahku sejak hari pertama pindah ke rumah sebelah. Kebiasaan orang yang baru pindah untuk berkenalan dengan tetangga barunya. Seminggu kemudian, dia mulai masuk hingga ruang tamu dan duduk di kursi Nisa dan mulai merajut. Kunjungan semakin panjang, jadi aku berbagi makanan dengannya. Makanan yang dibawa olehnya. Dia menikmatinya lebih daripada aku. Sisa-sisanya masih tersimpan di kulkas dan kaleng biskuit.

Aku pindah ke kursi Nisa.

"Mengapa kamu meninggalkan aku, Nis?"

Nisa pasti masuk surga. Nisa selalu tersenyum meski sakit parah. Tidak ada makhluk hidup di alam semesta ini yang bisa mengalahkannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun