Mohon tunggu...
Ayah Farras
Ayah Farras Mohon Tunggu... Konsultan - mencoba menulis dengan rasa dan menjadi pesan baik

Tulisan adalah bagian dari personal dan tak terkait dengan institusi dan perusahaan

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi | Gemuruh Keadilan

12 Oktober 2021   22:12 Diperbarui: 12 Oktober 2021   22:16 163
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pict by Pixabay/qimono

Salah baginya adalah mengganggu kepentingannya

Lantas bagaimana Firaun bisa terjungkal dengan kekuasaan penuh dan keadilan semu? 

Ah sudahlah itu kan Firaun

Tidak dengan kita teriak sang lacur keadilan dalam hati masing-masing

Tak terdengar namun bisa terasa ucapan itu

Keadilan bukan milik kalian

Tak perlu bicara keadilan jika tak ada hasil nya

Hasil apa? 

"Uang atau apapun yang buat kami senang" Bisik mereka namun tembus kuping para pencari keadilan

Baiklah tuan sang penimbang keadilan

Kami tak akan lagi bercerita atau pun meminta keadilan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun