Mohon tunggu...
Ayah Farras
Ayah Farras Mohon Tunggu... Konsultan - mencoba menulis dengan rasa dan menjadi pesan baik

Tulisan adalah bagian dari personal dan tak terkait dengan institusi dan perusahaan

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Lupa Makna Bisa Lupa Makan

1 Desember 2020   17:19 Diperbarui: 1 Desember 2020   17:33 373
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Walau sesungguhnya tak perawan lagi. 

Semua tak bersudah

Tetap saja ambil haluan yang buat nyaman

Di bawah arus yang kian meninggi

Terus maknai pergerakannya

Sekalipun angin dan laut telah beritahu

Darah dan luka ajarkan tetap bertahan dan sesekali melawan

Tak ada yang jadi pahlawan di akhir Perang namun cerita yang tak hilang 

Entah siapa, saat ini tak terkondisi perang

Negeri yang indah serta lugu yang bisa jalankan

Bahagia pemimpinnya.. Senang pula pemilik lahan tidur.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun