Mohon tunggu...
Avhiez Kurniawan
Avhiez Kurniawan Mohon Tunggu... Mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Lampung, mendapat sertifikat dari UniAthena dengan mengambil course Executive Diploma in Business Communication

Seorang penulis lepas yang ingin membagikan ilmunya dan pandangannya kepada masyarakat

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Bullying: Luka Psikologis yang Tak Terlihat, Dampaknya Seumur Hidup

10 Februari 2025   00:32 Diperbarui: 10 Februari 2025   00:32 282
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mengapa Banyak Kasus Bullying Tidak Terlihat?

Salah satu alasan mengapa bullying sering kali tidak terlihat adalah karena banyak korban yang memilih untuk diam. Ada beberapa faktor yang menyebabkan hal ini, di antaranya:

  • Rasa Malu: Korban sering merasa malu untuk mengakui bahwa mereka mengalami bullying.

  • Takut Pembalasan: Banyak korban takut bahwa jika mereka melaporkan pelaku, mereka akan mengalami intimidasi yang lebih parah.

  • Kurangnya Dukungan: Dalam beberapa kasus, lingkungan sekitar tidak memberikan dukungan yang cukup, sehingga korban merasa tidak ada gunanya berbicara.

  • Anggapan bahwa Bullying adalah Hal Biasa: Beberapa orang masih menganggap bullying sebagai bagian dari "pendewasaan" yang wajar dialami seseorang.

Padahal, membiarkan bullying terus terjadi hanya akan memperparah dampaknya bagi korban. Oleh karena itu, penting bagi kita semua untuk lebih peka dan sigap dalam menangani kasus bullying di sekitar kita.

Bagaimana Cara Melawan Bullying?

Jika Anda atau seseorang yang Anda kenal menjadi korban bullying, berikut beberapa langkah yang bisa dilakukan:

  1. Berbicara dengan Seseorang yang Dipercaya: Ceritakan pengalaman Anda kepada teman, keluarga, atau guru agar mereka bisa membantu.

  2. Mengumpulkan Bukti: Jika bullying terjadi secara daring (cyberbullying), simpan bukti berupa tangkapan layar atau rekaman sebagai alat bukti.

  3. HALAMAN :
    1. 1
    2. 2
    3. 3
    4. 4
    5. 5
    Mohon tunggu...

    Lihat Konten Healthy Selengkapnya
    Lihat Healthy Selengkapnya
    Beri Komentar
    Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

    Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun