Mohon tunggu...
Auranita Darmawan
Auranita Darmawan Mohon Tunggu... Copy Editor and Creative Writer - Freelance

Sebagai lulusan Sastra Indonesia, berbicara tentang sastra, bahasa, budaya, dan olahraga jadi pilihan yang tepat. Tak hanya nonfiksi, fiksi juga jadi bidang yang saya geluti.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Qatar Airways, Perjalanan Mengenal Dunia dan Mimpi

23 Maret 2025   02:25 Diperbarui: 23 Maret 2025   02:25 289
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kisah perjalanan mengenal Qatar Airways (Sumber: Freepik/fanjianhua)

Qatar Airways dikenal sebagai maskapai penerbangan terbaik di dunia. Maskapai yang menghubungkan lebih dari 150 destinasi di enam benua ini terus mengembangkan armadanya untuk terus berkomitmen dengan slogannya "Going Places Together". 

Mereka menunjukkan kualitas layanan kelas dunia. Komitmen tersebut menjadikan perusahaan ini sebagai kiblat dunia penerbangan. Banyak orang yang bermimpi untuk terbang bersama mereka, minimal sekali seumur hidup. 

Jika berbicara pasal maskapai ini, aku jadi teringat tentang cara diriku mengenalnya. Pesawat telah jadi kendaraan favoritku sejak dulu. Meskipun sepertinya aku sedang jatuh cinta pada kereta api, tetapi kapal udara tetap nomor satu. 

Aku bukan pencinta aviasi, sekadar suka melihat bandara dan meromantisasi sebuah cerita perjalanan di sana. Setiap kali mengunjunginya, mataku akan diam-diam menyaksikan semua momen, perpisahan dan kerinduan. 

Suara pengumuman, langkah kaki yang terburu-buru, dan aroma kopi dari kafe-kafe kecil menciptakan suasana yang berbeda. Meskipun hanya menjemput atau mengantarkan seseorang, kebahagiaan mengunjungi tempat itu tak bisa terbendung. 

Di antara mereka yang sibuk menggeret koper, pasti ada wajah-wajah yang menyembunyikan rasa takut dan rindu. Ada yang gemetar sambil meyakinkan diri bahwa semesta berpihak padanya hari itu. Tak jarang aku membayangkan kisah di balik semua ekspresi. 

Jika sebagai penumpang, sambil menyeruput kopi arabica, mata dan mulutku akan menilai setiap pesawat yang aku jajal. Seperti kataku, setiap perjalanan pasti punya cerita dan setiap maskapai pasti punya petualangannya. 

Aku sungguh berterima kasih pada Wright bersaudara. Mereka telah menemukan cara menghubungkan antartempat di dunia dalam waktu singkat.  

Kalau tidak ada kendaraan hebat ini, aku pasti sudah kesulitan bertemu orang terkasih di luar pulau; aku tidak akan tahu betapa indahnya langit dilihat dari dekat; betapa kecilnya para penghuni bumi dari atas; aku tidak akan jatuh cinta pada pesawat; dan aku tidak akan punya mimpi mengunjungi setiap negara. 

Sampai sekarang, menjelajahi dunia jadi cita-cita terbesarku. Aku ingin membuka semua pintu imigrasi di dunia ini dan menjajal semua maskapainya. 

Mungkin ketertarikanku itu membuatku mengenal seseorang bernama Leonardo Edwin. Youtuber asal Batam yang aku tahu sejak dirinya berkuliah di Seattle ini membuat video soal traveling. 

Dia terbang ke sana ke mari, mengunjungi semua tempat. Oh, tidak lupa bahwa dirinya pencinta dunia aviasi. Leo kerap menunjukkan beberapa maskapai, bahkan tipe pesawatnya. 

Sampai suatu hari, dia memberikanku sebuah mimpi baru, terbang bersama Qatar Airways. Video ulasannya tentang maskapai ini sukses membuatku berangan jauh. 

Perusahaan penerbangan terbaik di dunia bersama fasilitas dan teknologi yang mengagumkan. Aku pikir, duduk di kelas mana pun akan tetap menyenangkan. 

Berkenalan dengan chef-nya juga tak kalah menarik. Aku ingin memesan setiap hidangan di buku menunya sambil menuliskan cerita romantis di sepanjang rute perjalanan. 

Kalau transit di Doha, aku akan sangat berbahagia. Kakiku sepertinya akan mati rasa sebab menghabiskan waktu transit dengan mengelilingi semua lounge-nya. 

Perutku juga akan begah karena mencicipi dari makanan pembuka sampai penutup. Aku akan bersiap mengosongkan perut sebelum take off. 

Lalu, aku membayangkan diri ini melangkah ke Al Mourjan Business Lounge yang megah. Suasana elegan khas Timur Tengah pasti membuatku merasa siap mati di hari esok. 

Aku ingin mencoba semuanya, mulai dari sup, nasi biryani, sampai es krim coklat. Memoriku pasti akan penuh dengan ke-'katrokan'-ku di sana. 

Begitulah ceritaku tentang perjalanan mengenal Qatar Airways. Aku ingin mewujudkan cita-citaku menjelajahi dunia bersama mereka. Siapa tahu, suatu hari nanti aku juga bisa berbagi kisahku dengan maskapai ini seperti Leo mengenalkan pada para pengikutnya. 

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun