Mohon tunggu...
Aulia Suci Rahmadhani
Aulia Suci Rahmadhani Mohon Tunggu... Siswa

Nama saya Aulia Suci Rahmadhani. Saya masih seorang pelajar di sebuah MTS Hobi saya menonton anime, mendengarkan musik dan menggambar. Bahkan karena saya sering menonton anime dan budaya jepang saya jadi sering dipanggil Wibu

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Napas Negeri yang Kian Sesak

14 Maret 2025   15:01 Diperbarui: 14 Maret 2025   15:01 46
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Di tanah subur nan kaya raya,
Kini derita kian terasa.
Janji manis pemimpin semata,
Rakyat tertindas, hidup merana.
 
Lapangan kerja lenyap entah ke mana, Anak muda bingung mencari.
Kekayaan negeri di tangan siapa?
Hanya pejabat yang berpesta diri.
 
Hujan datang, banjir meraja,
Kota tenggelam dalam derita.
Para penguasa tutup telinga,
Asal kantong tetap terjaga.
 
Harga melambung, upah tertahan,
Hidup makin sulit setiap hari.
 Orang kecil tak lagi tahan,
Menangis dalam sunyi sendiri.
 
Uang bicara, hukum tersandar,  
Kejujuran jadi candaan semata.  
Yang kaya makin berkuasa besar,  
Yang miskin kian sengsara.
 
Yang lantang bicara disingkirkan,
Diam dipaksa demi kuasa.
Kejujuran kini jadi barang langka,
Di negeri yang haus harta.
 
Suara rakyat hanya gema,
Dibungkam sebelum membesar.
Negeri ini tak butuh drama,
Kami ingin hidup yang benar.
 
Negeri ini milik siapa?
Rakyat atau para serakah?
Jika terus begini adanya,
Entah pada siapa negeri berserah.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun