Puisi "Badai Bulan April" karya yang ditulis tahun 2021
Selamat malam. Selamat todur lelap sambil menanti mimpi indahmu
Hidup itu terkadang sangat menyakitkah. Dimana keadilah itu ada?
"Dalam malam sunyi Ramadan, rindu menyiksa. Siapakah wanita misterius itu? Kini, ia hilang. Apa yang terjadi? Temukan jawabannya dalam puisi ini.
Indurasmi kian berseri. Menghilang gamang dalam remang
Di tengah-tengah melelehnya adiluhungnya budaya dan peradaban ...
Kaka Jemy, Flores,NTTJudul Puisi; Cemburu pada AlamBy; Jemianus Beni Hoaratan Senja masih merindukan bulanAwan pun mulai menutupiwajahnya
Kegagalan bagaikan payung kehidupan kemarau tumbuhan jadi tak karuan air bah membuat semua berantakan
Puisi kedua dari sembilan rincian judul puisi tentang Semakin, khususnya tentang Semakin Dicinta Kian Bahagia. Semoga bermanfaat.
Puisi pertama dari sembilan rincian judul puisi tentang Semakin, khususnya tentang Semakin Dimanja Kian Setia. Semoga bermanfaat.
Bumi menua, dan aku menyaksikan keseluruhan gelapnya
Sang guru pemburu sertifikat
Pranata alam semesta semakin punah sebagian insan bergantung pada akar lapuk
Jalan kehidupan selalu menghantarkan pada pertemuan antar beberapa arus yang kian hari membutakan keadaan dan membiaskan perasaan
Siang itu hujan menyiram peta lokal kabar angin kumpul di toba berliburan diukir pada hati yang resah payung diri digantung pada langit
Sore yang hening deburan ombak bersahaja nelayan memacu sampannya ikan berondok bawah terumbu karang
Langkah demi langkah kau ukir pada panasnya aspal dan kerikil tajam tatapan matamu membidik parit kusam tumpukan sampah jadi santapan
Detik, menit, jam waktu tertentu ujung petualangan sulit ditebak pintu ampunan