Mohon tunggu...
Aulia
Aulia Mohon Tunggu... Dosen - Dosen Universitas Andalas

Menulis untuk kesenangan dan berbagi

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

Bansos Selama dan Pasca Debat Terakhir, Gimik Politik?

7 Februari 2024   18:40 Diperbarui: 7 Februari 2024   19:07 96
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://setkab.go.id/wp-content/uploads/2022/04/DSC_6927.jpg

SRD adalah program yang memberikan bantuan tunai kepada masyarakat yang tidak memiliki pendapatan atau sumber daya lain untuk memenuhi kebutuhan dasar mereka. SRD bertujuan untuk membantu masyarakat yang mengalami kesulitan ekonomi akibat pandemi COVID-19, terutama yang tidak mendapatkan bantuan dari program sosial lain.

SRD dis Baik, saya akan melanjutkan menulis artikel yang saya buat dengan judul Bansos selama dan pasca debat Capres 4-2-2024. Berikut ini adalah lanjutan dari artikel tersebut:

SRD disalurkan melalui dua cara, yaitu: (1) transfer ke rekening bank penerima, yang dilakukan secara otomatis bagi mereka yang telah terdaftar sebagai penerima bantuan sosial lain, seperti pensiun, tunjangan cacat, atau tunjangan pengangguran; dan (2) pencairan tunai di kantor pos, yang dilakukan bagi mereka yang tidak memiliki rekening bank atau tidak terdaftar sebagai penerima bantuan sosial lain. SRD sebesar R 350 per bulan untuk setiap penerima yang memenuhi syarat, yang berlaku mulai Mei 2020 hingga Oktober 2020.

Sumber pembiayaan Bansos di Berbagai Negara

Setiap negara memiliki cara yang berbeda-beda dalam membiayai program Bansos, tergantung pada kondisi ekonomi, politik, dan sosialnya. Berikut ini adalah beberapa contoh cara negara-negara membiayai program Bansos:

Malaysia: Pemerintah Malaysia membiayai program Bantuan Prihatin Nasional (BPN) dengan menggunakan dana dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) tahun 2020, yang disesuaikan dengan situasi pandemi COVID-19. Pemerintah Malaysia juga mengambil langkah-langkah untuk meningkatkan penerimaan negara, seperti menaikkan pajak, mengurangi subsidi, dan menjual aset.

Amerika Serikat: Pemerintah Amerika Serikat membiayai program Economic Impact Payment (EIP) dengan menggunakan dana dari APBN tahun 2020, yang disetujui oleh Kongres dan Presiden sebagai bagian dari paket stimulus ekonomi bernama Coronavirus Aid, Relief, and Economic Security (CARES) Act. Pemerintah Amerika Serikat juga mengeluarkan utang negara untuk menutup defisit anggaran yang meningkat akibat pandemi COVID-192.

Australia: Pemerintah Australia membiayai program JobKeeper Payment dengan menggunakan dana dari APBN tahun 2020, yang disetujui oleh Parlemen dan Perdana Menteri sebagai bagian dari paket stimulus ekonomi bernama Economic Response to the Coronavirus. Pemerintah Australia juga mengeluarkan utang negara untuk menutup defisit anggaran yang meningkat akibat pandemi COVID-193.

Jerman: Pemerintah Jerman membiayai program Kurzarbeit dengan menggunakan dana dari APBN tahun 2020, yang disetujui oleh Bundestag dan Kanselir sebagai bagian dari paket stimulus ekonomi bernama Schutzschild fr Beschftigte und Unternehmen. Pemerintah Jerman juga mengambil langkah-langkah untuk meningkatkan penerimaan negara, seperti menaikkan pajak, mengurangi subsidi, dan menjual aset4.

Afrika Selatan: Pemerintah Afrika Selatan membiayai program Social Relief of Distress (SRD) dengan menggunakan dana dari APBN tahun 2020, yang disetujui oleh Parlemen dan Presiden sebagai bagian dari paket stimulus ekonomi bernama South African Economic Recovery Plan. Pemerintah Afrika Selatan juga mengambil langkah-langkah untuk meningkatkan penerimaan negara, seperti menaikkan pajak, mengurangi subsidi, dan menjual aset.

Kritikan dan Masukan Terhadap Program Bansos

Berikut ini adalah pendapat saya terhadap beberapa topik terkait Bansos:

Pembagian Bansos tunai melalui rekening dan kantor pos: Saya rasa ini adalah salah satu cara yang efektif dan efisien untuk menyalurkan Bansos kepada penerima manfaat yang memenuhi syarat. Dengan menggunakan rekening bank atau pos, penerima Bansos tidak perlu mengantre atau berdesak-desakan untuk mengambil bantuan. Selain itu, dengan menggunakan rekening bank atau pos, penerima Bansos juga dapat lebih mudah mengakses dan mengelola dana bantuan sesuai dengan kebutuhan mereka. Menurut informasi yang saya temukan, penyaluran Bansos tunai melalui rekening dan pos dilakukan dengan berlandaskan pada Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) yang menjadi dasar dalam menentukan siapa yang berhak menerima bantuan. Saya rasa ini adalah langkah yang baik untuk memastikan Bansos tepat sasaran dan tidak disalahgunakan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun