Mohon tunggu...
Syanaka
Syanaka Mohon Tunggu... Wiraswasta - Silent Reader

House wife who love writing

Selanjutnya

Tutup

Money

Omnibus Law untuk Koperasi dan UMKM yang Berdaya Saing

15 Maret 2020   22:37 Diperbarui: 15 Maret 2020   23:47 485
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mentri Koperasi dan UKM saat berdiskusi dengan pelaku Koperasi dan UMKM di Gedung Smesco, Senin 9 Maret 2020.

Di saat perusahaan besar gulung tikar disetiap terjadi guncangan ekonomi, Koperasi dan Usaha Kecil Menengah tetap bertahan dan bahkan menjadi penyelamat ekonomi Indonesia, Demikian dikatakan Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki membuka acara "Ngobrol bareng Teten Masduki bersama Koperasi dan UKM tentang Omnibus Law di Gedung Smesco, Senin 9 Maret 2020 yang lalu.

Koperasi dan UKM di Indonesia saat ini jumlahnya bertumbuh, dari data terakhir Kemenkop & UKM Jumlah Koperasi di Indonesia adalah 126 ribu, sementara jumlah UKM adalah sekitar 700ribu. Dengan jumlah sebanyak itu Koperasi dan UKM mampu menyerap banyak tenaga kerja dan berkontribusi terhadap pembentukan atau pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) paling besar dibandingkan kontrobusi dari usaha besar.

Walaupun demikian Pelaku koperasi dan UKM merasa masih menjadi anak tiri dalam berbagai kebijakan ekonomi.

Salah satu pelaku UMKM yang turut memamerkan produk nya di Gedung Smesco.
Salah satu pelaku UMKM yang turut memamerkan produk nya di Gedung Smesco.

Adapun beberapa permasalahan yang masih dihadapi Koperasi dan UKM saat ini antara lain:

- Kesulitan perizinan

- Kesulitan mendirikan koperasi

- Kesulitan membangun kemitraan UKM

- Kesulitan dalam pembiayaan

- Kesulitan akses pasar

Menanggapi hal tersebut, saat ini pemerintah dalam hal ini Kementrian Koperasi dan UMKM telah menyiapkan draft peraturan perundangan Omnibus Law untuk Koperasi dan UKM di Indonesia. Dengan tujuan:

  • Menghilangkan tumpang tindih regulasi dan memangkas birokrasi yang menghambat dari segala bidang
  • Memastikan segala hambatan regulasi bagi tumbuh dan kembangnya Koperasi dan UKM ditiadakan.
  • Melalui Omnibus Law diharapkan Koperasi dan UMKM akan menjadi motor penggerak pertumbuhan ekonomi yang berkeadilan dan terciptanya pemerataan kesejahteraan masyarakat.

Intinya pemerintah berusaha memastikan seluruh kepentingan pelaku Koperasi dan UMKM diperlakukan secara adil, diberikan kemudahan dalam berusaha dan dipastikan tidak boleh ada kebijakan yang dipersulit.

Mentri Koperasi dan UKM saat meninjau salah satu stand UKM di Gedung Smesco Jakarta.
Mentri Koperasi dan UKM saat meninjau salah satu stand UKM di Gedung Smesco Jakarta.

Adapun Terobosan terkait KUMKM yang dibahas dalam Omnibus Law adalah:

  • Memudahkan perizinan bagi UMKM. 

Poin ini menyangkut kegiatan UMKM yang berdampak lingkungan akan dibantu pemerintah pusat dan daerah untuk menyusun AMDAL. Basis Data tunggal UMK sebagai dasar pengambilan kebijakan dan menggunakan data pokok dari Kementerian/ Lembaga di sistem OSS (Online Single Submission). Selain itu, kemudahan mendapatkan Nomor Induk Berusaha (NIB),  merupakan perizinan tunggal yang berlaku bagi semua kegiatan usaha yang terdiri dari perizinan usaha, izin edar, SNI, dan sertifikasi jaminan produk halal.

  • Memudahkan perizinan koperasi.  

Melalui Omnibus Law, pendirian koperasi dipermudah, dapat didirikan minimal oleh tiga orang. Tersedia pilihan pembentukan koperasi dengan prinsip Syariah. Serta koperasi dapat menjalankan usaha pada berbagai sektor.

  • Membangun kemitraan bagi KUMKM.

Kemitraan antara usaha menengah dan besar dengan usaha mikro dan kecil (UMK) menyentuh bisnis inti (core business) melalui pemberian pembinaan dan pendampingan. Serta diwajibkan penyediaan tempat bagi UMK pada  tempat peristirahatan di jalan tol. Upah minimum dikecualikan bagi UMK sehingga UMK lebih kompetitif dan mendorong usaha besar bermitra dengan UMK.

  • Kemudahan akses pembiayaan. 

Hal ini mengatur bahwa kegiatan usaha mikro dan kecil dapat dijadikan jaminan kredit program, alokasi DAK untuk mendanai kegiatan pemberdayaan dan pengembangan UMK. Ditekankan juga, lembaga pembiayaan berorientasi pada kelayakan usaha dan tidak lagi berorientasi jaminan (collateral).  Dalam Omnibus Law juga mengatur kemudahan dan penyederhanaan administrasi perpajakan bagi UMK.  

  • Memberikan kepastian  terhadap pemasaran produk dan jasa KUMKM dalam pengadaan barang/jasa oleh pemerintah atau Kementerian/Lembaga dan BUMN.

Melalui Omnibus Law diharapkan koperasi dan UMKM akan menjadi motor penggerak pertumbuhan ekonomi yang berkeadilan dan terciptanya pemerataan kesejahteraan masyarakat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun