Mohon tunggu...
Syaiful Anwar
Syaiful Anwar Mohon Tunggu... Dosen - FEB Universitas Andalas Kampus Payakumbuh

Dosen FEB, Peneliti, Penulis, Senang belajar https://bio.link/institutquran

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Happy Ramadhan 18: Ramadhan dan Solidaritas Ekonomi, Membangun Komunitas yang Berdaya Saing

23 Maret 2024   17:16 Diperbarui: 23 Maret 2024   17:18 230
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tebar Hikmah Ramadan. Sumber ilustrasi: PAXELS

Bulan suci Ramadhan bukan hanya tentang ibadah dan spiritualitas semata, tetapi juga merupakan momentum penting dalam memperkuat solidaritas ekonomi di dalam masyarakat. Di balik ibadah puasa dan ritual keagamaan lainnya, terdapat potensi besar untuk membangun komunitas yang tangguh dan berdaya saing dari segi ekonomi. Disini Kita akan mengeksplorasi bagaimana Ramadhan dapat menjadi katalisator untuk meningkatkan solidaritas ekonomi dan menciptakan masyarakat yang lebih kuat secara ekonomi.

Memahami Solidaritas Ekonomi

Solidaritas ekonomi dapat diartikan sebagai kesatuan antara individu-individu dalam masyarakat dalam upaya mencapai kesejahteraan bersama dan mengatasi masalah ekonomi secara kolektif. Solidaritas ini mencakup berbagai aspek, mulai dari kerjasama dalam usaha bisnis hingga dukungan terhadap wirausaha lokal dan pemberdayaan ekonomi masyarakat.

Dari perspektif ekonomi, solidaritas ekonomi memiliki dampak yang signifikan dalam meningkatkan daya saing suatu komunitas. Ketika individu-individu saling mendukung dan bekerja sama dalam bidang ekonomi, mereka cenderung lebih mampu mengatasi tantangan ekonomi yang dihadapi dan menciptakan peluang-peluang baru untuk pertumbuhan dan pembangunan.

Praktik Solidaritas Ekonomi dalam Ramadhan

Ramadhan memberikan kesempatan unik bagi masyarakat untuk memperkuat solidaritas ekonomi melalui berbagai praktik yang dilakukan selama bulan suci ini. Salah satu praktik yang paling mencolok adalah dalam bentuk sedekah, infak, dan zakat. Selama Ramadhan, masyarakat umumnya lebih dermawan dalam memberikan sumbangan kepada yang membutuhkan, baik secara individu maupun melalui lembaga-lembaga amal.

Praktik ini tidak hanya memberikan bantuan langsung kepada yang membutuhkan, tetapi juga menciptakan ikatan sosial yang lebih kuat di antara anggota masyarakat. Ketika seseorang memberikan sumbangan, ia tidak hanya memberikan bantuan materi, tetapi juga menyampaikan pesan solidaritas dan kepedulian terhadap sesama.

Dampak Solidaritas Ekonomi terhadap Pengentasan Kemiskinan

Salah satu dampak positif dari solidaritas ekonomi adalah dalam pengentasan kemiskinan. Melalui praktik sedekah, infak, dan zakat, masyarakat dapat secara langsung membantu mereka yang berada di bawah garis kemiskinan untuk bangkit dari kondisi sulit mereka. Data menunjukkan bahwa negara-negara yang memiliki budaya derma yang kuat cenderung memiliki tingkat kemiskinan yang lebih rendah dibandingkan dengan yang tidak.

Selain itu, solidaritas ekonomi juga dapat menciptakan peluang-peluang ekonomi baru bagi masyarakat yang kurang mampu. Misalnya, melalui program-program pemberdayaan ekonomi yang didukung oleh dana zakat, masyarakat dapat memperoleh modal usaha atau pelatihan keterampilan yang dapat membantu mereka memulai atau mengembangkan usaha mereka sendiri.

Mendorong Kewirausahaan Lokal

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun