Mohon tunggu...
Syaiful Anwar
Syaiful Anwar Mohon Tunggu... Dosen - FEB Universitas Andalas Kampus Payakumbuh

Dosen FEB, Peneliti, Penulis, Senang belajar https://bio.link/institutquran

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Happy Ramadhan 86: Ramadhan dan Kesejahteraan Perempuan.

2 April 2024   08:09 Diperbarui: 2 April 2024   08:17 185
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tebar Hikmah Ramadan. Sumber ilustrasi: PAXELS

Ramadhan, bulan penuh berkah bagi umat Islam, tidak hanya menjadi waktu ibadah spiritual tetapi juga memberikan kesempatan bagi perempuan untuk memperkuat peran dan kontribusi ekonomi mereka. Dalam artikel ini, kita akan mengeksplorasi hubungan antara Ramadhan dan kesejahteraan perempuan, serta bagaimana bulan suci ini dapat menjadi momentum penting dalam memperkuat peran dan kontribusi ekonomi perempuan.

Peran Perempuan dalam Kesejahteraan Ekonomi

Perempuan memiliki peran yang sangat penting dalam menciptakan kesejahteraan ekonomi keluarga dan masyarakat. Mereka sering kali menjadi pengelola keuangan di rumah tangga, serta terlibat dalam berbagai aktivitas ekonomi seperti usaha mikro, bisnis rumahan, dan pekerjaan informal.

Kontribusi Ekonomi Perempuan selama Ramadhan

Selama bulan Ramadhan, perempuan memiliki berbagai cara untuk berkontribusi dalam perekonomian, antara lain:

  1. Bisnis Kuliner: Perempuan sering menjadi tulang punggung dalam mempersiapkan makanan untuk berbuka puasa dan sahur. Mereka dapat terlibat dalam bisnis kuliner seperti penjualan takjil, hidangan berbuka puasa, atau makanan khas Ramadhan lainnya.
  2. Jasa Kebersihan dan Dekorasi: Permintaan akan jasa kebersihan rumah dan dekorasi meningkat selama Ramadhan. Banyak perempuan yang memiliki keterampilan dalam bidang ini dan dapat menawarkan jasa-jasa ini untuk mendapatkan pendapatan tambahan.
  3. Produksi dan Penjualan Produk Kerajinan Tangan: Perempuan sering memiliki keterampilan dalam membuat kerajinan tangan, seperti hiasan Ramadhan, kado, atau souvenir. Mereka dapat memanfaatkan keterampilan ini untuk menjual produk-produk mereka selama bulan suci ini.

Manfaat Ekonomi bagi Perempuan selama Ramadhan

Kontribusi ekonomi perempuan selama Ramadhan memiliki berbagai manfaat, antara lain:

  1. Pendapatan Tambahan: Aktivitas ekonomi selama Ramadhan dapat memberikan pendapatan tambahan bagi perempuan dan keluarga mereka, yang dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari atau menyimpan untuk masa depan.
  2. Pemberdayaan Ekonomi: Melalui berkontribusi dalam ekonomi, perempuan dapat merasa lebih mandiri secara ekonomi dan memiliki kontrol lebih besar atas keuangan keluarga mereka. Ini dapat meningkatkan rasa percaya diri dan kemandirian mereka.
  3. Penguatan Peran Sosial: Dengan aktif terlibat dalam aktivitas ekonomi, perempuan juga dapat memperkuat peran dan posisi mereka dalam masyarakat. Mereka dapat menjadi contoh dan inspirasi bagi perempuan lain dalam memperjuangkan kesejahteraan ekonomi.

Tantangan dalam Kontribusi Ekonomi Perempuan selama Ramadhan

Meskipun memiliki potensi besar, kontribusi ekonomi perempuan selama Ramadhan juga dihadapkan pada berbagai tantangan, seperti:

  1. Keterbatasan Akses: Banyak perempuan, terutama di daerah pedesaan, menghadapi keterbatasan akses terhadap modal usaha, pelatihan keterampilan, dan pasar.
  2. Norma Sosial: Beberapa norma sosial dapat membatasi partisipasi perempuan dalam aktivitas ekonomi, seperti pandangan yang menganggap bahwa perempuan seharusnya hanya berada di rumah.
  3. Tantangan Waktu: Perempuan sering kali menghadapi tantangan waktu dalam menjalankan bisnis atau aktivitas ekonomi lainnya, terutama karena tanggung jawab rumah tangga dan perawatan anak.

Pentingnya Dukungan dan Pemberdayaan

Untuk memaksimalkan kontribusi ekonomi perempuan selama Ramadhan, penting bagi pemerintah, lembaga swadaya masyarakat, dan masyarakat untuk memberikan dukungan dan pemberdayaan yang memadai. Ini dapat dilakukan melalui penyediaan pelatihan keterampilan, akses terhadap modal usaha, serta kampanye untuk mengubah norma sosial yang menghambat partisipasi perempuan dalam ekonomi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun