Mohon tunggu...
Audry pinkan
Audry pinkan Mohon Tunggu... Freelancer - Penulis baru

Pengajar yang menikmati membaca dan menonton

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

One in a Million (One Shot)

15 Juni 2021   23:03 Diperbarui: 15 Juni 2021   23:03 434
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash


Mark tak sadar kalau gadis itu sudah menaiki kereta, saat dia tersadar dari lamunannya pintu kereta yang dinaiki gadis itu sudah keburu tertutup dan kereta itu berjalan menjauh. Mark menghembuskan nafas berat, dia tersenyum kecut dan hanya dapat menggelengkan kepalanya. Menyesali kebodohannya yang hanya diam berdiri tanpa melakukan apapun.


##


"Hei whats up with you bro?" tanya Jack."Dari kamu datang ke kantor sampai sekarang kerajaan mu hanya menghela nafas saja lalu geleng-geleng kepala dan tiba-tiba bengong." Tambahnya.


Mark hanya menggelengkan kepalanya dan kembali memandang kosong ke arah buku sketsanya. Dia tidak ada mood untuk melakukan apapun hari ini. Dia masih menyesali apa yang terjadi tadi pagi di stasiun kereta. Kenapa dia bisa sebodoh itu.


"Karena gadis ya?" tebak Jack sambil duduk dipinggiran mejanya.


"Dari mana kamu tahu?" tanya Mark kaget.


"Ahahha, finally Mark jatuh cinta. Mark jatuh cinta uye uye uye.. " ujar Jack sambil menari-nari di sampingnya. "Siapa gadis yang beruntung itu?" tanyanya.


Mark kembali menundukkan kepalanya. Dan ini membuat Jack menjadi bingung. Mark tidak menjawab pertanyaannya, tidak menjelaskan apa yang terjadi. Membuat Jack sangat penasaran dengan apa yang terjadi, namun melihat dari gelagat Mark pasti  terjadi hal yang sangat buruk.


"Hei Mark, gadis ini menolak mu?" tanya Jack.


Mark hanya menggeleng.


"Lalu? Kenapa kamu sedih begitu?"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
  17. 17
  18. 18
  19. 19
  20. 20
  21. 21
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun