Mohon tunggu...
Audry pinkan
Audry pinkan Mohon Tunggu... Freelancer - Penulis baru

Pengajar yang menikmati membaca dan menonton

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

One in a Million (One Shot)

15 Juni 2021   23:03 Diperbarui: 15 Juni 2021   23:03 434
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash


Mark memutuskan kembali ke ruangannya. Jack mengajaknya untuk bertemu dengan Wina, namun untuk sekarang Mark tidak bisa, dia harus menata hatinya dulu. Mungkin nanti dia akan bisa tapi tidak sekarang. Dia menjatuhkan diri di sofa dan menutup matanya.


Mark tidak sadar berapa lama dia di posisi itu, dia terbangun karena ada seseorang yang membuka pintu ruangannya dengan keras. Dia membuka mata dan melihat siapa yang menganggunya.
"Sudah selesai rapat Jack? Kenapa kamu ngos-ngosan seperti habis berlari?" tanya Mark bingung.


Jack membungkuk mengatur nafasnya. "Aku ... aku memang berlari ke sini." ujar Jack tersendat. Dia berjalan ke arah Mark dan menjatuhkan diri di sofa tepat di samping Mark.


"Kenapa kamu berlari?" tanya Mark sambil memberikan botol minuman yang ada di atas meja.


Jack mengucapkan terima kasih dan menerimanya dengan tangan kiri, karena tangan kanannya memegang sesuatu. Dia masih mengatur nafasnya. Setelah agak tenang Jack duduk menghadap Mark dan menunduk merasa bersalah. "Mark, sorry aku terlalu bodoh." Ujarnya.


"Apa maksud mu?" tanya Mark bingung. "Kamu tidak dapat kesepakatannya? Tidak masalah, aku juga sedang tidak mood untuk bekerja." Tambahnya.


Kali ini giliran Jack memandang Mark dengan bingung. "Kesepakatan? Kesepakatan apa?"


"Kesepakatan dengan Wi ... maksud ku GOTMOO."  Ujar Mark. Untuk menyebutkan namanya saja membuat hatinya sedih.


"Itu yang kamu pikirkan? Pekerjaan?" tanya Jack tak percaya.


"Apa lagi?"


"Bukan, bukan itu."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
  17. 17
  18. 18
  19. 19
  20. 20
  21. 21
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun