Mohon tunggu...
Asep Setiawan
Asep Setiawan Mohon Tunggu... Membahasakan fantasi. Menulis untuk membentuk revolusi. Dedicated to the rebels.

Nalar, Nurani, Nyali. Curious, Critical, Rebellious. Mindset, Mindmap, Mindful

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop

Saat Inovasi Cuma Repacking yang Mahal

19 September 2025   11:15 Diperbarui: 19 September 2025   11:15 11
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bisnis. Sumber ilustrasi: Unsplash

Meta sudah bilang 'visi jangka panjang'---tapi investor dan netizen lebih lihat: utang menggunung, engagement nol besar. CTO Meta pernah bilang ini bakal jadi "visionary feat atau legendary misadventure." .

Metaverse gagal penuhi ekspektasi: Kekurangan hardware, bug, UX payah, hingga minat publik yang rendah .

Satir: Jadi Meta kayak tukang undang orang ke drama realita maya---tapi yang datang cuma kantong kita, bukan pengguna aktif.

b) Keamanan & Privasi? Lebih Banyak Drama daripada Perbaikan

Eksploitasi & pelecehan di VR: Horizon Worlds mencatat insiden pelecehan seksual virtual, pengguna di bawah umur yang menggunakan platform, dan moderasi yang parah dinilai kurang responsif .

Whistleblower internal, Kelly Stonelake, menyatakan Meta lebih peduli profit ketimbang keselamatan anak---bahkan setelah COPPA dibuat untuk lindungi anak online .

Meta juga menghadapi kritik serius soal data: pernah didenda 200 juta di Eropa karena skema "consent or pay" yang memaksa data pengguna dipakai untuk iklan .

Pelacakan melalui Pixel---Meta dianggap kumpulkan data kesehatan sensitif tanpa izin, dan CEO Zuckerberg dibidik untuk dipanggil sebagai saksi dalam class action atas ini .

Satir: Metaverse mereka seolah lari dari kenyataan tapi malah jadi lubang hitam privasi dan keselamatan---presiden ngomong, bukan planet kita.

c) Reposisi Strategis & Fokus Hidung Halu

Meta sudah melihat metaverse gagal popular dan mulai beralih ke AI---krisis internal, banyak restrukturisasi, dan ekspektasi yang sekarang diarahkan pada kecerdasan buatan .

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
  17. 17
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun