Dukungan konten film, serial, dan dokumenter yang memuliakan dunia tani.
Jika pertanian kembali menjadi bagian dari mimpi dan kebanggaan anak muda, maka keberlanjutan pangan nasional telah menemukan akarnya kembali.
Petani muda adalah penentu nasib bangsa. Tanpa mereka, nasionalisasi hanyalah wacana; dengan mereka, kita punya harapan. Maka, insentif bukan hanya alat, tetapi ungkapan niat. Dan rekrutmen bukan sekadar administrasi, tetapi revolusi generasi. Inilah saatnya negara menyalakan obor baru di ladang yang lama: penerus petani bukanlah warisan---tetapi pilihan.
D. Simulasi Potensi Dampak terhadap Produksi dan Kesejahteraan
Jika nasionalisasi pertanian Indonesia dijalankan secara sistematis dan terencana---dengan pengelolaan negara yang kuat, dukungan teknologi, serta regenerasi petani---maka kita memasuki sebuah wilayah imajinasi strategis: bagaimana dampaknya terhadap produksi pangan nasional dan kesejahteraan petani? Meski belum dijalankan sepenuhnya, kita dapat mengajukan simulasi berbasis indikator yang relevan.
1. Simulasi Dampak terhadap Produksi Nasional Beras
Asumsi dasar:
Luas lahan eksisting (2024) untuk padi: 7,4 juta hektare.
Rata-rata produktivitas nasional: 5,2 ton/ha.
Total produksi saat ini: 38 juta ton gabah kering giling.
Dengan nasionalisasi pertanian: