Tapi begitu sampe di warungnya,
ternyata mereka jual mie instan, sabun, air galon, pulsa, token listrik, korek api, senter, lakban, odol, beras, telur, gorengan, bahkan jas hujan lipat...
Bisa dibilang, warung ini kayak Google versi offline.
Lu masuk dengan niat beli sabun, keluar bawa balon gas, paku payung, dan kacamata renang.
Ngerti gak tuh?
Dan jangan lupakan jam operasionalnya --- 24 jam nonstop.
Gue gak tau mereka pake shift 12 makhluk atau jimat anti ngantuk.
Sumpah, bahkan waktu gue patah hati jam 3 pagi, warung Madura tetep buka.
Gue beli ciki dan air mata di sana.
Intinya begini:
Warung Madura bukan berarti jual orang Madura.
Tapi...
Warung yang biasanya dijaga orang Madura dan bisa menyelamatkan hidup lo di tengah malam.
Kayak superhero, tapi versi pake kaos oblong dan sandal jepit.
6. Kopi Tubruk: Kopi Berantem, Bukan Bercanda
Oke, mari kita mulai dengan pertanyaan filosofis:
Kenapa namanya kopi tubruk?
Apakah ini kopi yang diseduh... sambil ditubruk pake motor?
Atau kopi yang abis lo minum, lo jadi pengen nabrak mantan?
Let's compare with kopi-kopi yang lebih santun:
Kopi susu --- udah jelas, kopi dicampur susu. Harmonis, kayak pasangan yang belum disatukan utang.
Kopi latte --- elegan, lembut, kayak cowok yang bilang "aku hanya ingin membahagiakan kamu".