Berikut adalah matriks relasional untuk menunjukkan interdependensi keempat entitas utama:
Kehendak adalah elemen pertama yang menentukan ada tidaknya relasi sadar. Ia dapat ada secara murni, namun kualitasnya bergantung pada integrasi dengan atribut lain.
Kuasa tanpa ilmu menghasilkan tindakan destruktif. Kuasa tanpa cinta melahirkan dominasi. Kuasa yang diarahkan oleh kehendak yang baik dan terang oleh ilmu dan cinta menjadi alat transformasi sosial yang bermakna.
Ilmu tanpa kehendak tidak pernah aktual. Ia menjadi kumpulan data belaka. Tanpa cinta, ia bisa dipakai untuk manipulasi. Tanpa kuasa, ia mandul secara praktis.
Cinta adalah ekspresi akhir dari kehendak yang tercerahkan dan berdaya. Cinta tanpa ilmu mudah jatuh dalam sentimentalitas. Tanpa kehendak, cinta tidak menjadi tindakan. Tanpa kuasa, cinta tidak mampu menolong.
3.3 Distingsi antara Kesadaran Aktif dan Aktivitas Tidak Disadari
Salah satu aspek krusial dari kerangka ini adalah pembedaan antara kesadaran aktif (volisional-consciousness) dan aktivitas tidak disadari (non-volitional activity).
Kesadaran aktif terjadi ketika suatu aktivitas dilandasi oleh kehendak sadar, yang diproses melalui refleksi, nilai, atau tujuan. Contohnya: memilih memaafkan setelah pertimbangan, mengkritik sistem karena rasa keadilan, atau menulis puisi untuk menyembuhkan luka batin.
Aktivitas tidak disadari bisa terjadi secara otomatis, instingtif, atau dibentuk oleh pola bawah sadar. Ini mencakup respons-refleks, kebiasaan yang tidak lagi dipikirkan, atau tindakan yang dimotivasi oleh dorongan yang tidak dikenali. Tanpa keterlibatan kehendak, aktivitas ini tidak memiliki status etis atau eksistensial yang kuat.
Implikasinya, kesadaran sejati bukan hanya knowing (mengetahui), tapi willing (menghendaki). Aktivitas berpikir pun dapat tidak disadari jika tidak disertai intensi yang jelas. Maka, dalam kerangka ini, kesadaran dan kehendak bersatu secara struktural: kita tidak sungguh sadar kecuali kita sungguh menghendaki.
4. Analisis dan Sintesis Interdisipliner