Spektrum frekuensi EEG sebelum, selama, dan setelah tilawah untuk mendeteksi peningkatan sinkronisasi pada frekuensi alfa dan theta.
Data eksperimen ini kemudian dapat digunakan untuk memvalidasi prediksi model matematis, memperkuat hipotesis bahwa tilawah Al-Qur'an dapat mensinkronkan gelombang otak melalui resonansi akustik yang dimodelkan secara matematis dengan Transformasi Fourier, Resonansi Helmholtz, dan Model Kuramoto.
5. Rancangan Eksperimen
Bagian ini menjelaskan secara rinci rancangan eksperimen untuk menguji hipotesis bahwa tilawah Al-Qur'an dapat menghasilkan resonansi akustik yang menyinkronkan gelombang otak pada frekuensi alfa dan theta, sehingga meningkatkan kualitas tidur melalui mekanisme neurofisiologis yang dapat dimodelkan secara matematis.
5.1. Desain Eksperimen untuk Mengukur Efek Neurofisiologis Tilawah Al-Qur'an
5.1.1. Metode Eksperimen
Eksperimen ini akan menggunakan metode within-subjects design untuk mengurangi variabilitas individual, di mana setiap partisipan akan mengalami dua kondisi:
Kondisi Eksperimental: Mendengarkan tilawah Al-Qur'an dengan tajwid dan irama tartil selama 30 menit sebelum tidur.
Kondisi Kontrol: Mendengarkan white noise atau keheningan dengan durasi yang sama.
5.1.2. Subjek Penelitian