Mohon tunggu...
Aldo Manalu
Aldo Manalu Mohon Tunggu... Administrasi - Penulis

Lelaki kelahiran Bekasi, 11 Maret 1996. Menekuni bidang literasi terkhusus kepenulisan hingga sampai saat kini.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Tumbal Arwah Jelangkung - 4

18 Februari 2016   19:11 Diperbarui: 18 Februari 2016   19:21 118
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Novel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Fotografierende

Sofia kebingungan ketika dia mendapati dirinya, berada di tempat yang begitu temaram. Sebuah lorong panjang tanpa ujung, terbentang di hadapannya. Dia melangkah hati-hati menelusuri lorong, siapa tahu ada seseorang yang bisa ditanya mengenai lorong itu.

“Halo, apakah di sini ada orang? Hallo...,“

Sofia tak mendapatkan jawaban atau sahutan dari seseorang yang ada di sana. Tidak ada siapapun. Hanya dirinya seorang. Nuansa sepi dan sunyi terasa kental di lorong itu.

Sofia masih saja mencoba menjelajahi lorong itu walaupun pikirannya resah dan gelisah. Ia tak mendapatkan satu pun petunjuk yang berarti. Sekonyong-konyong, dirinya mendengar suara samar-samar rintihan manusia.

“Tolong... Tolong...“

Suara rintihan itu begitu pilu dan menyayat perasaannya. Mendengarnya saja bisa membuat orang menitikkan air mata. Sofia terus mendekati sumber suara itu. Dia mulai berpikir bahwa suara itu berasal dari lorong yang berada di depannya. Semakin dia berjalan suara itu semakin terdengar jelas.

Sofia memepercepat langkah kakinya agar bisa sampai ke sumber suara. Ternyata dugaannya benar. Kini, suara itu makin terdengar jelas saat dia berjalan menyusuri lorong. Dia sampai di sana. Sofia menemukan seorang remaja duduk dengan membenamkan wajahnya di atas lipatan tangannya. Didekatinya remaja itu.

“Kamu kenapa menangis?“ tanya Sofia.

Kemudian, anak itu menengadah. Sofia terperanjat.

“Prakoso?!“ pekik Sofia.

“Ibu!“ sahutnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun