Mohon tunggu...
Aris Balu
Aris Balu Mohon Tunggu... Freelancer - Penulis

Menulis seputar fiksi dan fantasi || Bajawa, Nusa Tenggara Timur

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Cerpen: "Gadis Gagak" Bagian 2 dari 2

17 Maret 2023   02:39 Diperbarui: 17 Maret 2023   13:58 567
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Santos tertegun melihat kesedihan si gadis, dahinya mengkerut, "Apa nama desamu, Selena?"

"Desa Florina, tuan Santos." Ujarnya sembari menatap Santos setengah menangis.

Tentu saja. Sekeras apapun kita menyembunyikan bangkai, pasti akan tercium juga._ Pikir Santos yang kembali diingatkan oleh kegagalannya di desa Florina.

"Maafkan aku, Selena. Aku tidak bermaksud membuatmu menangis. Belasungkawaku pada keluargamu." Jawab Santos memasang wajah prihatin yang mampu menandingi penampilan aktor panggung sandiwara.

"Tidak apa-apa, Santos. Paman Carlos juga cukup baik untuk menghiburku dan mengajakku kesini. Padahal aku mendengar para pelayan berkata bahwa ia tidak suka pergi ke pesta dansa."

"Senang bisa tahu kalau aku dan pamanmu punya kesamaan." Ujar Santos.

"Kau berbohong, Santos." Sahut Selena sembari melepaskan genggaman si tuan muda, lalu berputar ke kiri dan kekanan mengikuti alunan musik.

"Kenapa kau berkata begitu?"

"Karena tarianmu terlalu sempurna untuk orang yang tidak menyukai pesta dansa. Kau hanya tidak pernah menari dengan orang yang tepat." Jawab Selena kembali tenggelam dalam pelukan si tuan muda, berputar ditengah lantai dansa hingga orkestra berhenti melambungkan melodi, digantikan oleh tepuk tangan meriah dari para bangsawan.

"Mungkin kau benar, Selena." Santos tersenyum, menundukan kepala sebagai tanda hormat pada lawan dansanya.

Sesaat setelah lagu berikutnya dimainkan, Selena menarik tangan Santos meninggalkan ruangan dansa. Mereka menaiki tangga lalu menuju balkon untuk mencari udara segar.  Berbekal minuman di tangan, keduanya tenggelam dalam obrolan hangat nan panjang ditemani cahaya rembulan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun