"Yah, Ayah, apakah Dodo tidak bisa tumbuh subur lagi? Dia hampir mati Ayah, aku sedih.", Lita merasa khawatir.
"Tidak Lita, Dodo masih bisa tumbuh subur. Kamu cepat sirami Dodo dengan air yang banyak. Agar Dodo bisa segar lagi", jawab sang Ayah memberi semangart dan nasehat.
Lita pun bergegas mengambil ember berisi air. Lita kemudian menyirami Dodo sambil berharap Dodo bisa tumbuh subur kembali. Dodo pohon kesayangannya, sudah ia anggap sebagai sahabat dekatnya. Lita rindu kehijauan dan kerindangan pada Dodo.
Ayah Lita yang melihat perbuatan Lita tersebut kemudian berkata,
"Lita, pohon ini telah menjadi rumah, nafas dan kebaikan bagi kita, maka kita harus terus merawatnya."
"Iya Ayah, aku berjanji tidak akan membiarkan Dodo kesaikitan lagi", janji Lita kepada Ayahnya.
"Kamu sudah berjanji putriku. Maka janji itu harus ditepati. Allah Swt. menyukai seseorang yang amanah dan jujur", nasehat Ayah Lita kepada Lita.
"Baik Ayah", jawab Lita dengan penuh antusias.
Beberapa waktu kemudian, Dodo pohon kesayangan Lita yang semula kering dan hampir mati itu kini tumbuh subur kembali. Beberapa daun yang  berguguran, kini mulai tumbuh lebat dan hijau. Batangnya tampak segar, ranting-rantingnya mulai kuat, dan udara di sekitarnya terasa lebih sejuk. Dodo tampak segar kembali, seolah mendapatkan kehidupan baru.
Lita sudah berjanji kepada Ayahnya untuk selalu merawat Dodo. Tidak sekedar itu, Lita juga mengajak teman-temannya untuk bersama-sama merawat pohon-pohon di sekitar mereka.
"Kata Ayahku, pohon-pohon memberikan banyak manfaat bagi manusia. Pohon-pohon menjadi rumah bagi burung dan memberikan keteduhan bagi kita", ucap Lita kepada teman-temannya.