Mohon tunggu...
Arinda Rosalina
Arinda Rosalina Mohon Tunggu... di emper pondok ar-Rohman

All is about panggilan hati, bukan lagi tentang semangat.(***)

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Pohon Kecil, Sahabatku!

22 September 2025   08:00 Diperbarui: 22 September 2025   08:00 13
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di pagi hari, matahari yang bersinar terik, burung-burung berkicau merdu dan bunga-bunga bermekaran terlihat sangat indah. Suasana tersebut menunjukkan bahwa hewan-hewan, tumbuh-tumbuhan dan semesta alam di sekitar sedang bahagia. Udara juga terasa segar. Pagi ini terasa hangat dan sejuk. Suasana alam yang subur adalah anugerah dari Allah Swt. yang harus disyukuri dan dijaga oleh manusia.

Seorang anak perempuan bernama Lita, sedang bermain di halaman depan rumah. Di halaman tersebut, tumbuh sebuah pohon kecil yang selalu dirawat oleh Ayah Lita. Di dekat pohon kecil tersebut, sang Ayah sedang menanam sayur-mayur dan buah-buahan yang jika siap panen, akan dipetik dan dimasak oleh Ibu.

Lita mendekat ke pohon kecil tersebut kemudian berkata pada Ayahnya, "Ayah, pohon kecil ini tumbuh subur dan segar. Bolehkah aku memberikan nama untuk pohon kecil ini Yah?"

"Tentu saja boleh putriku. Kamu mau beri nama siapa?", Ayah Lita menjawab sambil tersenyum lebar.

"Aku akan beri nama Dodo Yah, Dodo Si Pohon Kecil". Lita menjawab Ayahnya dengan nada semangat.

Ayah Lita memberi jawaban dengan mengangguk dan mengangkat jempolnya.

Di suatu pagi, ketika Lita sedang bermain di halaman, Ayah Lita berpesan kepada Lita,

"Lita, jika kamu harus bantu Ayah menyayangi dan merawat Dodo dengan baik. Dodo pasti akan membuat halaman rumah kita menjadi asri. Allah Swt. menyukai lingkungan yang lestari, karena kita mau bertanggung jawab padanya."

"Baik Ayah, aku akan selalu merawat Dodo. Dodo akan menjadi teman bermainku", kata Lita dengan hati yang sangat bahagia.

"Bagus Lita.", jawab sang Ayah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun