Mohon tunggu...
Ari Budiyanti
Ari Budiyanti Mohon Tunggu... Guru - Lehrerin

Sudah menulis 2.780 artikel berbagai kategori (Fiksiana yang terbanyak) hingga 24-04-2024 dengan 2.172 highlight, 17 headline, dan 106.868 poin. Menulis di Kompasiana sejak 1 Desember 2018. Nomine Best in Fiction 2023. Masuk Kategori Kompasianer Teraktif di Kaleidoskop Kompasiana selama 4 periode: 2019, 2020, 2021, dan 2022. Salah satu tulisan masuk kategori Artikel Pilihan Terfavorit 2023. Salam literasi 💖 Just love writing 💖

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Janggal

28 Februari 2024   21:34 Diperbarui: 29 Februari 2024   20:03 88
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi puisi by pixabay.com

Makna apa yang tersirat dari rasa ini? Sangat menggelitik hati berbisik pada cinta yang mendamba namun tiada. Sebenarnya ini apa?

Setiap kau pergi membuat jemari teremat pelan sambil hati berteriak. Jangan pergi. Di sini saja.

Baca juga: Telah Habis

Lalu aku bertanya pada sanubari yang meronta-ronta dalam harap. Tinggalah di sini. Di sisi hati dan kita bersama. Namun tak bisa.

Ada hal lain yang entah apa ternyata menjadi penghalang di antara kita. Mungkin sejauh itu jarak hatimu dariku. Menjauhimu menyakitiku. Namun bila itu membahagiakanmu, aku harus apa?

Sesuatu terasa janggal jika kau tak ada kabar berita lagi namun aku harus bertahan.

....

Baca juga: Aku dan Bintang

Written by Ari Budiyanti

#PuisiHatiAriBudiyanti

Baca juga: Mencintai Bayangan

28 Februari 2024

25-2.753

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun