Mohon tunggu...
Ari Budiyanti
Ari Budiyanti Mohon Tunggu... Guru - Lehrerin

Sudah menulis 2.780 artikel berbagai kategori (Fiksiana yang terbanyak) hingga 24-04-2024 dengan 2.172 highlight, 17 headline, dan 106.868 poin. Menulis di Kompasiana sejak 1 Desember 2018. Nomine Best in Fiction 2023. Masuk Kategori Kompasianer Teraktif di Kaleidoskop Kompasiana selama 4 periode: 2019, 2020, 2021, dan 2022. Salah satu tulisan masuk kategori Artikel Pilihan Terfavorit 2023. Salam literasi 💖 Just love writing 💖

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Telah Habis

27 Februari 2024   23:42 Diperbarui: 27 Februari 2024   23:48 71
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi by pixabay.com


Kau menatapku dalam sendu yang tak terkatakan namun penuh tanya
Apa harus kujawab jika aku mampu menjawab tanya yang terus menggelora di dada
Meski kau tak berucap namun kutahu arti tatapan mata
Penuh rasa ingin tahu mengapa tiada lagi berita

Kau rindu padaku
Tanyaku dalam tatap mata yang sama
Sangat dalam dan tak ada suara
Hanya telapati yang memenuhi kalbu antara kau dan aku

Dan kita hanya diam dalam banyak prasangka
Dalam banyak kecewa
Dalam banyak cinta yang terpendam
Betapa sesungguhnya sangat dalam

Baca juga: Aku dan Bintang

Lalu kita berdua berkata-kata dalam tatapan mata tanpa suara
Telah habis sudah segala rindu yang pernah kau dan aku rasa

.....
Written by Ari Budiyanti
#PuisiHatiAriBudiyanti
27 Februari 2024

24-2.752

Baca juga: Mencintai Bayangan

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun