Mohon tunggu...
Ari Budiyanti
Ari Budiyanti Mohon Tunggu... Guru - Lehrerin

Sudah menulis 2.780 artikel berbagai kategori (Fiksiana yang terbanyak) hingga 24-04-2024 dengan 2.172 highlight, 17 headline, dan 106.868 poin. Menulis di Kompasiana sejak 1 Desember 2018. Nomine Best in Fiction 2023. Masuk Kategori Kompasianer Teraktif di Kaleidoskop Kompasiana selama 4 periode: 2019, 2020, 2021, dan 2022. Salah satu tulisan masuk kategori Artikel Pilihan Terfavorit 2023. Salam literasi 💖 Just love writing 💖

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Sebingkai Senyum

9 Desember 2022   20:09 Diperbarui: 10 Desember 2022   10:34 202
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi puisi pexels.com

Lagi-lagi aku tersenyum saat mengingatmu
Aku kembali bahagia saat sekelebat bayangmu mengisi batin hingga penuh
Aku sungguh tak bisa membencimu
Atau sekedar menepikanmu dari ingatan
Ya begitulah selalu saja ada dirimu di hatiku
Dan itu membuatku tersenyum

Dalam resah aku merasakan gulana karena lelah
Bertengkar dengan pikiranku sendiri
Pertentangan batin perihal yang kupercaya
Dengan keberadaanmu yang tiba-tiba sudah memenuhi ruang kalbu
Kamu dan iya kamu lagi

Meski demikian
Apapun kini keberadaanmu
Bagaimana masa lalumu dulu
Iya ternyata selalu saja membuat bibirku penuh dengan senyum
Iya setiap aku hadirkan ingatan tentangmu
Ada senyum mengembang di hatiku
Dan itu nampak indah di angan yang menjelajah di angkasa penuh cintamu

Baca juga: Meniti Rindu padamu

Aku sungguh kini sedang tersenyum mengingat semua tentang dirimu
Berjanjilah kamu akan baik-baik saja apapun yang menimpa
Dan tersenyumlah selalu untukku dalam ramah dan sopan bahasamu itu
Iya aku sudah terpesona di dalamnya
Kau menjeratku dalam asmara yang tak kau tahu
Aku sungguh tak kuasa menahan sendiri segala rasa

...
Written by Ari Budiyanti
#PuisiHatiAriBudiyanti

9 Desember 2022


10-2.388

Baca juga: Rasa Rindu padamu

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun